Jangan lupa tambahkan cerita ini dalam daftar pustaka yaaaaa
(〃゚3゚〃)
__________________________________
________________.
.
.
.
.
."Ini foto yang Felo kirim ke aku." Tutur Dickey sambil menunjuk sebuah foto di layar komputer.
Foto tersebut menjelaskan bahwa Lexi benar-benar pergi ke Kanada beberapa tahun lalu, hanya itu, selanjutnya nama Lexi tak tercatat lagi.
"Iya, terus napa? Setelah itu Lexi emang ga pernah balik lagi." -Vio
"Lihat yang lain! Jangan nama Lexi doang yang lo liat!" Kesal Sean memaksa Vio untuk lebih teliti.
Vio melihat beberapa nama marga Lee tercantum di sana. Namun, sampai kini ia tetap tak mengerti apa maksud dari Dickey dan juga Sean.
"To the point aja deh." Ucap Vio kesal.
"Lihat tanggal keberangkatan dari semua anggota keluarga Lexi." Ucap Dickey menginterupsi.
Vio meneliti tiap tanggal keberangkatan dan pulang dari kakak Lexi, dan kedua orang tua Lexi.
Mereka sangat sering pulang pergi Indonesia-Kanada. Waktu mereka pun berbeda-beda. Saat orang tua Lexi pulang, saat itu juga kakak Lexi dan istrinya akan berangkat ke Kanada.
Vio mengernyitkan dahinya, mencari tau motif dari itu semua.
"Kalau Lexi terkena kanker, secara logika keluarganya akan menjaga Lexi terus." Ucap Dickey menjelaskan.
"Tapi disini mereka bergantian. Dan perhatikan tahunnya Vio. Di tahun ke 3, lebih tepatnya tahun 2016 mereka sudah sama sekali tak mengunjungi Kanada." Jelas Sean kali ini.
"Jika di tahun 2016 Lexi sudah meninggal...." Sean tak melanjutkan kalimatnya.
Sean meraih mouse, dengan lihai ia membuka satu berkas lagi untuk ia tunjukkan pada Vio.
"Jika Lexi memang sudah meninggal di tahun 2016, pasti nama Lexi tertulis di data pengembalian jenazahnya ke Indonesia." Kini Sean menatap Vio.
"Kami udah coba cari di setiap data penerbangan di tahun itu, dan ga ada nama Lexi di penerbangan manapun." Ucap Vio meyakinkan.
"Jadi maksud lo?" -Vio
"Maksud Dickey, ada kemungkinan kalau Lexi masih hidup." Tutur Dickey.
Vio menghela nafas leganya. Yahhh, walaupun itu masih merupakan kemungkinan, tapi melihat bukti-bukti yang teman-temannya berikan, itu membuatnya semakin percaya bahwa Lexi masih ada.
"Tapi kamu harus inget juga, Vi. Kamu sekarang udah ga single lagi. Kamu udah punya istri, Vio." Ucap Dickey
Dickey berdiri dari duduknya, lalu beralih duduk di sofa diikuti dengan Sean dan Vio.
"Bener, Vi. Kasian Erin kalo lo masih aja sibuk cari-cari tentang Lexi." Tambah Sean.
"Ga usah ngomongin dia deh, males gue." Kata Vio.
"Berantem lagi lo?" Tanya Sean yang sudah sangat paham dengan keadaan rumah tangga sahabatnya yang satu ini.
"Emang gue pernah temenan sama dia?" Ejek Vio.
"Jan bilang gitu dong, dia istri lo!" Ujar Sean memperingati.
"Udah lah!" Putus Vio.
"Btw, si Felo masi di Kanada ya?" Tanya Vio.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Senior]
Teen Fiction(18+) Season 1 : [Senior] Season 2 : [Retrograde] Dia adalah patah hati terbesarku Dan.. Kau adalah satu-satunya yang dapat aku harapkan untuk memulihkan hatiku yang sudah patah