➍⓿ | Mabuk

66.3K 4.3K 399
                                    


 
         Keadaan tegang. Luna menunduk dengan Seno di sampingnya. Perasaan bersalah bersarang dihati Luna.

Tadi, dengan tiba-tiba Siska berkata ingin berbicara dengan mereka di ruang kerja Seno. Seno terlihat tenang, beda dengan Luna yang sudah gelisah dan panik. Bagi Luna, Siska sudah menjadi ibunya, meski Siska bukan orang yang melahirkannya, ataupun seperti ibu panti yang merawatnya sedari kecil.

Tapi, Luna tau, dibalik sifat angkuh Siska, sejujurnya perempuan itu peduli dan mengasihinya. Karena itu, ia jadi merasa bersalah karena membuat Siska kecewa.

"Sebenarnya, mami malas membahas ini. Karena mami tau, pembahasan ini akan menjadi sangat panjang."

Terdengar helaan nafas dari Siska. Wanita tua itu berjalan ke arah jendela yang terbuka, membuat tirai merahnya berkibaran karena angin malam. Ia menutupnya dan berbalik badan, menatap Luna dengan pandangan sayang.

"Mami benar-benar kecewa. Apa yang kamu lakukan sangat memalukan, Seno."

"Mih! Seno punya alasan! Seno bukan orang kurang kerjaan yang mencuri saham anaknya sendiri!"

Luna mengangguk anggun meski Seno baru saja berteriak padanya.

"Mami tau. Mami tau semuanya! 5 tahun ini mami selalu memantau kalian. Mami tahu semua yang kamu rencanakan."

"Juga dengan Kevin?" Potong Seno.

"Apa yang salah dengan Kevin? Mami rasa ia menyukai perempuan yang tepat."

"Mami... dia menyukai Ovie." kini Luna bersuara. Meski Ovie tidak lahir dari janinnya, meski orangtua kandung Ovie tidak jelas asal-usulnya, ia tetap mencintai Ovie layaknya anaknya sendiri. "Dia terosebsi dengan Ovie. Itu nggak boleh..."

"Kenapa? Dia menyukai Ovie, bukan menyukai Maudy. Tidak ada yang salah."

"Walau Ovie bukan anak kandung kami, tapi aku dan Seno sudah menganggapnya seperti putri kami."

"Luna, kamu bukan anak mami. Tapi, mami menyayangimu seperti anak sendiri. Sama saja bukan?"

"Mami nggak tau bagaimana rasa panik saat Kevin menyelinap tiap malam ke kamar Ovie! Mami nggak tau kan, gimana raut takut Ovie tiap lihat Kevin? Mami jangan berpihak pada Kevin, mami harus lihat gimana Ovie."

Siska mendengus kasar. "Kamu bilang mami harus peduli juga pada Ovie? Lalu, bagaimana dengan kamu, Seno? Kamu menjodohkan Kevin dengan perempuan asing, dengan alasan konyol, tanpa memikirkan perasaan Kevin!"

"Mami akan membatalkan perjodohan ini!"

"Mami, aku sudah membuat pernjanjian dengan keluarga Jasmine!"

"Berapa uang yang sudah kalian terima? Berapa uang yang kamu ambil untuk menjadikan Kevin seperti pengasuh? Mami akan ganti lengkap dengan dendanya. Mami mohon, jangan buat semua semakin rumit."

    •°•°•°•

          Kevin sudah sampai dirumah. Tepat jam 2 pagi. Tentu saja dalam kondisi mabuk. Pandangannya kurang fokus, mulutnya beberapa kali bergumam dan meracau tidak jelas. Terkadang orang yang sedang mabuk memang sulit mengendalikan dirinya sendiri, dan berkata lebih jujur.

Possessive Brother [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang