➊➏ | Genta's Vlog

86.3K 5.6K 529
                                    

"Hello guys! Welcome back to my chanel!" Ujar Genta dengan nada ceria. Kini mereka berempat yaitu Ovie, Laura, Genta dan Dion tengah duduk meja kantin. Tingkah absurd yang dibuat Genta membuat banyak mata siswa maupun siswi yang terarah kepada meja mereka. Dan yang bisa dilakukan Dion, Ovie dan Laura adalah menahan rasa malu. Lihat saja Genta yang tengah memegang ponsel sambil merekam wajahnya sendiri.

"Gak waras," Desis Laura sambil menatap tajam Genta.

"shit's about go to down!" Ujarnya sambil menjentikan jarinya tiga kali, ke kanan, ke kiri dan kebawah. Mengikuti gaya youtuber terkenal yaitu Nessie judge.
Genta tertawa sendiri melihat wajahnya di kamera yang menurutnya kelewat ganteng. Tawanya yang kencang makin membuat puluhan pasang mata menatapnya. "Eh itu kan kata-katanya kak Nessie." Ujarnya sendiri.

"Gak jelas." Dion yang sedari tadi diam rupanya ikut risih akan apa yang dilakukan Genta.

"Ngapain sih lo?" Sambung Laura.

"Sttt, diam. Gua lagi bikin vlog. Vlog pertama gue nih. Gue keren, kan?" Ucap Genta berbangga diri.

"Sok-sokan bikin vlog! Terkenal juga nggak."

Genta tak mengubris perkataan teman-temannya. Ia meletakan ponselnya di atas meja, memposisikan ponsel itu supaya kameranya menampilkan wajahnya.

"Jadi, gue mau review baksonya mpo Subur."

Tawa kecil mulai terdengar dari mulut Ovie. Gadis manis itu memang mudah untuk tertawa. Dikit-dikit ketawa. Ia cepat dalam merespos sesuatu. Kalau ada yang membuatnya sedih maka ia akan menangis.
Saat Ovie tertawa, berbeda lagi dengan Laura yang masih menampilkan wajah kesal. Atau juga Dion yang menatap datar.

"Aduk dulu," Suruh Laura.

"Nggak perlu."

Posisi duduk mereka kini adalah, Ovie dan Laura duduk bersebelahan. Genta dan Dion duduk bersebelahan. Genta berhadapan dengan Laura, sedangkan Dion berhadapan dengam Ovie.

Genta menusuk satu bakso menggunakan garpu dan menunjukan kelayar ponselnya. "Liat nih gengs, baksonya bulat, kan?" Tanya Genta yang sebenarnya tidak penting. "Serius deh, dari gue masih orok, gue gak tahu kenapa bakso bentuknya bulat. Kalau kalian tau silahkan komen di bawah, ya!" Ujarnya lagi sambil nunjuk-nunjuk ke arah pahanya.

Genta memotong baksonya pelan-pelan, terlihat begitu anggun.

"Motongnya biasa aja. Nggak usah alay." Ucap Laura sambil mengunyah cimol pedas miliknya.

Setelah selesai memotong menjadi dua, ia menyuapkan setengah bakso itu ke dalam mulutnya. Ia mengunyah pelan-pelan, dengan mata yang sambil terpejam. "Hmm,"

"Nggak ngerti lagi, intinya baksonya mpo subur mantap!" Teriaknya hingga mpo subur yang mendengar mengacungkan jempolnya tinggi-tinggi. Sebutan subur bukan karena namanya Subur, tapi karena badannya yang kelewat subur. Montok, cuy.

Ovie yang melihat Mpo Subur mengacungkan jempol sontak berkata, "di endorse, Gen?"

"Yoi."

Genta menyuapkan lagi bakso yang ada. "Baksonya kenyal, tapi gak seperti aci, tingkat kematangannya pas," kini tangannya menyuapkan air bakso yang bewarna merah kecoklatan. "Hmm, kuahnya panas tapi gak nyakitin."

"Emangnya ada panas yang nyakitin?"

"Ada. Contohnya lo. Lo itu punya sifat yang hangat, tapi bikin gue sakit kalau liat lo sama cowok lain." Ucap Genta tak sadar. Akhir-akhir ini Genta sering berbicara asal ceplos. Mungkin Genta sudah tidak tahan akan status yang ia dan Laura jalani.

Possessive Brother [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang