Assalamualaikum
Jangan lupa untuk tekan 🌟 ya
Share, comment dan vote jugaHope you like it !
*****
"Papa"
"Papa"
"Aku disini"
"Papa. Mengapa papa tidak pernah datang menemui ku"Ditengah hamparan rumput hijau yang luas, Althaf pria itu mendengar suara seperti anak kecil dimana kata papa itu hanya ditujukan untuk dirinya seorang
"Hei kamu dimana nak? Tunjukkan wajah mu"
"Aku disini papa"
Althaf menelisik segala penjuru padang rumput itu, namun tak ada satu orang pun kecuali dirinya. Pria itu merasa suara itu sangat dekat seperti ada dihadapannya
"Siapa nama mu nak?"
"Aku tidak tahu, mama tidak memberi ku nama""Mama?"
"Papa, mama dan kakak menunggu mu"Althaf tak mengerti maksud dari kata-kata itu, menunggu dirinya. Siapa? Apa dia memiliki dua orang anak? Dia hanya menikah dengan Annisa dan dari pernikahan itu tidak memiliki anak
"Almeera, dimana mama dan kakak nak?"
"Almeera. Apakah itu nama ku?"Althaf mengangguk seakan percaya bahwa anak yang dipanggilnya Almeera itu dapat melihatnya. Ia sendiri tak tahu nama itu keluar begitu saja dari mulutnya dan dia sendiri tak tahu apa anak itu perempuan atau laki-laki. Namun hatinya mengatakan Almeera hanya itu
"Katakan nak, dimana mama dan kakak?"
"Disana pa, disana mama sedang menangis sekarang"Althaf mengerut keningnya bingung, dia sama sekali tak tahu arah mana yang ditunjuk Almeera dia tidak bisa melihatnya
"Almeera"
"Almeera"
"Kamu dengar papa nak"
"Almeera""Almeera"
"Astaghfirullah, mimpi apa tadi?"
Althaf merasakan tubuhnya penuh dengan keringat, seolah-olah dia habis berlari berkilo-kilo meter panjangnya. Pria itu mengambil segelas air yang selalu disediakannya diatas nakas kemudian meminumnya hanya dengan sekali teguk
"Siapa anak itu? Mama dan kakak? Apa maksud semua ini"
Althaf meremas pelan rambut hitamnya frustasi sebab mimpi itu datang lagi, dia pernah bermimpi bertemu dua anak bayi hanya itu dulu sekali sekitar 5 tahun yang lalu dan sekarang hanya seorang bocah perempuan yang diberinya nama Almeera
"Beri hamba petunjuk ya Allah, jangan hanya memberi teka-teki yang buntu. Hamba mohon"
***
Dipagi yang cukup untuk dikatakan cerah, namun tidak dengan wanita beranak satu ini, siapa lagi kalau bukan Annisa Humaira. Seorang wanita akan bahagia jika akan menikah namun tidak dengannya. Murung dan banyak melamun
Sejak diterimanya lamaran Faiz tiga hari yang lalu, dan terjadinya pula lamaran resmi dimana keluarga Faiz datang tepat sehari setelah Annisa mengguncang kediaman Sebastian malam itu. Annisa seperti mayat namun bernafas
KAMU SEDANG MEMBACA
IKATAN HALAL ✔️
SpiritualBerawal dari ketidakpercayaan ku terhadap dia maka berakhirlah kisah cinta sekian tahun lamanya. "Aku mau ngomong penting dengan mu" ujarnya "jangan sampe terjadi" batin ku "mau ngomong apa mas?" jawab ku was-was "aku ingin kita putus" jawabnya deng...