BAGIAN 24

5K 184 4
                                    

“Sesuatu yang terlihat dengan mata belum tentu sebuah kenyataan yang sebenarnya”
-Author-

□□□□□

Althaf meninggalkan rumah begitu saja, ia merasa muak jika harus bertatap muka dengan istrinya terus

Setiap kejadian antara Annisa dan Fahzril yang ia liat sebulan yang lalu terekam dengan sempurna diotak cerdasnya

Itulah yang membuatnya malas bertatap muka dengan Annisa

Althaf mengendarai mobilnya membelah jalanan ibu kota yang cukup padat siang ini. Walaupun weekend tetap saja padat  

“hallo dan. Dimana lo?”Tanya althaf pada asisten pribadinya Danu Ramadhan

“Dirumah bos”jawabnya

“kekantor sekarang”perintah althaf tanpa menunggu jawaban dari Danu ia langsung memutuskan sambungan telpon begitu saja  

Sesampainya ia di Rustanto Group

“weekend gini kekantor bos” ujar satpam perusahaannya

“hmm” kesan dinginlah yang ia berikan pada setiap pegawainya  

Setiap orang yang bekerja di Perusahaan Rustanto sudah terbiasa mendapat perlakuan seperti itu dari seorang Althaf sejak awal Althaf memang berlaku seperti itu dingin dan tak tersentuh

Sesampainya ia diruangannya, ia merasakan perutnya keroncongan  

“astaga, gue makan dulu kali ya” Althaf menyambar kunci mobil dimeja kerjanya Saat hendak membuka pintu ia dikejutkan dengan kedatangan Danu  

“Dan, gue mau makan dulu, lo boleh disini atau temenin gue makan”

“saya disini aja bos”  

Althaf langsung pergi meninggalkan Danu begitu saja tanpa menjawab ucapan Danu   Hanya membutuhkan 10 menit perjalanan menuju restoran favoritnya

Sesampainya ia disana, ia memilih untuk duduk dioutdoor karna didalam nampaknya begitu padat dan banyak anak kecil, ia tak begitu menyukai anak kecil

Nampak seorang pelayan menghampiri althaf

“mau pesan apa tuan?”tanyanya sedikit gugup. Mungkin karna terpesona oleh ketampanan seorang Althaf

“seperti biasa”ucapnya angkuh

“ada lagi tuan?” Althaf mengibaskan tangannya pelan tanda mengusir pelayan tersebut

Seolah mengerti pelayan tersebut langsung bergegas pergi.  

“Hai Althaf” sapa seseorang  

Althaf mendongakkan kepalanya melihat orang tersebut.  

“Nay. Nayra” kaget itulah kesan pertama Althaf saat melihat Nayra berada dihadapannya saat ini  
Nayra tersenyum senang Althaf masih mengenalnya

“Boleh aku duduk disini?” Althaf melihat sekeliling mencari kursi kosong sejujurnya ia malas berhadapan dengan Nayra lagi

Namun apa dikata jika belum diizinkan saja sudah duduk duluan  

“Huh kalo gitu lo gk perlu nanya”batinnya kesal

“Hmm thaf, kamu apa kabar?”Tanya Nayra dengan nada antusias

“Baik”jawabnya malas

“Aku dengar kamu dan Annisa sudah menikah ya, selamat ya thaf dan maaf soal yang dulu aku menyesal”ucapnya dengan nada menyesal yang dibuat-buat

IKATAN HALAL ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang