BAGIAN 21

5K 170 3
                                    

Assalamualaikum

Happy reading ya

Hati-hati banyak typo disini

Jangan lupa vote dan comment ya

□□□□□

Selama perjalanan lelaki tampan yang sedang menahan amarah itu tak henti-hentinya mengumpat

"Brengsek"

"Bajingan"

"Munafik"

Citttt

Bunyi decitan terdengar dari mobil yang dikendarai oleh lelaki tersebut. Ia mengerem mendadak karna hampir menabrak pejalan kaki.

"Arghhhhhh" ia memukul kemudi berharap itu bisa meluapkan emosinya saat ini

"Dasar wanita pengkhianat arghhhhh"
Ia meluapkan emosinya yang tak bisa dikendalikan nya saat dengan memukul terus kemudinya

Cukup lama ia meredakan emosinya

Ia kembali melanjutkan perjalanannya sesampai diapartement ia segera membuka pintu dan menghancurkan apa saja yang ada disana

Brakkk

Prangg

Ia tak peduli jika apartement sahabatnya hancur sekalipun. Toh ia bisa menggantinya nanti

Yang ia butuhkan sekarang adalah melampiaskan emosinya saat ini

"Thaf lo gila ini apartement gue lo hancurin"

"Gue ganti nanti apartement lo"

"Arghhhhhhh"

Althaf menjatuhkan dirinya kesofa dan mengacak-acak rambut nya

Rama yang melihat itu sontak menghampiri sahabat nya itu

"Lo ada apa lagi heh? Katanya mau ketemu klien? Kok jam segini udah balik lo"

"Lo liat sendiri itu"althaf langsung melemparkan ponselnya kearah rama

Rama yang melihat apa yang ada diponsel itu sontak membulatkan matanya tak percaya.

"Itu itu-

"Ya pengkhianat itu" althaf kembali emosi mengingat apa yang diliat tadi. Nampak sekali dari wajahnya yang memerah padam menahan emosinya

"Lo yakin thaf ?"

"Gue yang motret itu bego ya yakin lah"

Rama tak percaya dengan apa yang liat ini

Annisa dan fahzril sahabat mereka atau lebih tepatnya mantan sahabat mereka jalan bersama

"Thaf lo kenapa senyum-senyum gitu. Lo gk lagi merencanakan sesuatu kan thaf?"
Rama merinding melihat senyum penuh misteri milik althaf itu. Ia yakin sekali ada sesuatu yang buruk akan terjadi.

"Bukan urusan lo. Gue mau balik"althaf langsung pergi begitu saja dari apartement Rama

Rama yang merasa ada sesuatu yang buruk segera menghubungi Deon.

"Apartement gue sekarang yon. 15 menit. Lebih gue buat hancur perusahaan lo"

Tut

Rama secara sepihak memutuskan sambungan telponnya

Ia tak peduli jika Deon akan marah-marah nantinya

Marah juga ia akan tetap kesini bahkan kurang dari 15 menit lagi pikir rama saat itu

IKATAN HALAL ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang