BAGIAN 54 (END)

7.6K 237 21
                                    

Assalamualaikum
Selamat Membaca ya
Jangan lupa vote, comment dan share ya

I hope you like it

*****

Dibalkon kamar Annisa semilir angin malam berhembus membelai lembut wajah tampan Althaf, lelaki yang baru saja meminang kembali wanita pujaannya itu tersenyum lebar menatap bulan dengan sinarnya yang cerah. Seolah menggambarkan suasana hati seorang Althaf Rustanto

Tak terpikir akan seperti ini setelah sebuah kabar mengejutkan menghampirinya, kabar pernikahan Annisa dan Faiz. Namun dengan kebesaran hati lelaki itu, dia kembali dikejutkan dengan pernikahannya dan Annisa

Althaf merasakan seseorang tengah berdiri tepat dibelakangnya, bukannya merasa takut dia justru berbalik dan tersenyum lebar. Althaf menempuk pelan dadanya sebagai isyarat agar ia dapat memeluk sang istri. Bukannya melangkah maju Annisa justru menaikan kedua alisnya menatap Althaf

"Ck kemari sayang"

Mendengar kata sayang yang dilontarkan Althaf, semburat merah menghiasi wajah Annisa. Althaf melihat itu walaupun dengan pencahayaan yang minim. Berterima kasihlah ia pada bulan yang menyinari keduanya malam ini

"Kemari. Mas ingin memeluk mu" kata Althaf lagi, sontak Annisa menggerakkan kakinya mendekati Althaf, tanpa pikir panjang Althaf langsung menarik lembut tubuh Annisa sehingga wajah cantik Annisa bertubrukan dengan dada bidangnya

"Terima kasih" gumam Althaf memejamkan matanya seolah menikmati kebersamaan mereka begitu pun dengan Annisa, wanita itu bergumam dan terus membenamkan wajahnya di dada Althaf seperti mencari kenyamanan

Baru terhitung jam keduanya resmi menyandang status sebagai suami istri, namun kemesraan yang terlihat seperti sudah bertahun-tahun lamanya

"Apa kamu percaya sama mas?" Tanya Althaf dengan masih memeluk Annisa

Annisa membuka perlahan kedua matanya, sembari melerai pelukan Althaf. Kini mata bening itu menatap lembut mata tajam Althaf

"Nisa percaya kan semua sama Allah. Jika Allah percaya mas bisa menjaga Nisa dan El maka Nisa pun percaya sama mas" jawab Annisa tulus dengan suara lembutnya

Althaf terenyuh dengan ucapan Annisa, semua perlakuannya pada Annisa dulu seperti kaset rusak dipikiran

Menyesal sudah pasti, ia melepas bidadari surga nya hanya karena keegoisan dan kebodohannya

Ucapan terima kasih tidak akan cukup, jika melihat kesungguhan hati Annisa yang masih ingin bersamanya bahkan wanita dihadapannya ini dengan ikhlas memaafkannya

"Maafkan mas, mas tidak pernah menyentuh mu dengan kasih sayang, mas tidak pernah memberi mu kebahagiaan, bahkan mas tidak pernah tahu kamu memiliki mata yang indah. Maafkan mas" lirih Althaf dengan wajah tertunduk

Jika bisa Althaf ingin kembali ke masa lalu dan memandang mata Annisa penuh kasih sayang setiap harinya seperti yang saat ini ia lakukan. Namun semua tidak bisa karena itulah pria itu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini seperti dulu

Annisa dapat merasakan kesedihan Althaf dari mata hitam Althaf, dengan tangan lembutnya wanita itu mengangkat wajah Althaf sehingga kini keduanya saling bertatapan

IKATAN HALAL ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang