Assalamualaikum
Selamat membacaHope you like it !
*****
"PAPA"
"PAPA WHERE ARE YOU?"
"PAPA DON'T LEAVE ME AGAIN"
"PAPA"
Teriakan keras seorang bocah kecil menggema dikediaman Sebastian, siapa lagi jika bukan Arzachel, bocah kecil itu sedari tadi berteriak memanggil dan berkeliaran kesana kemari mencari sosok papa nya
"El ada apa nak?" Tanya Albert yang muncul tiba-tiba dari dapur
El sontak memandang tajam Albert seolah-olah menuduh Albert atas ketidakberadaan Althaf
"Dimana papa El?" Tanya El tajam
"El tidak boleh seperti itu berbicara dengan yang lebih tua nak" tegur Annisa diujung tangga
"Papa dimana mama. Mengapa papa tidak ada saat El bangun? Pasti kakek marahin papa kan terus papa pergi lagi kan" tuduh El pada Albert, yang dituduh pun terperangah tak percaya atas ucapan cucunya itu
"El tahu kita tidak boleh berprasangka buruk kepada orang lain. Allah akan marah nanti pada El. El mau Allah marah" tegur Annisa secara halus membuat El menggelengkan kepalanya tanda tidak ingin Allah marah pada nya
"Minta maaf pada kakek kalau begitu. El anak baik kan"
Dengan langkah gontai bocah berusia 5 tahun itu menghampiri Albert sembari mengulurkan tangan kecilnya
"Maaf kakek. El tidak akan melakukannya lagi"
"Oke kakek maafkan. Dengan syarat El harus
"Kakek kata mama tidak boleh pakai syarat kalau memaafkan orang lain. Itu tandanya tidak ikhlas" omel El kali ini membuat Albert serta Annisa terperangah tak percaya karena kepintaran bocah itu
"Jadi dimana papa?" Lanjut El
Annisa memandang Albert menunggu jawaban, ia sendiri pun tidak tahu dimana pria itu sekarang karena semalam ia pergi tidur duluan. Mungkin dia juga pulang pikir Annisa
"Papa pulang kerumahnya" jawab Albert santai sembari berjalan menuju ruang keluarga diikuti Annisa dan El dengan raut penasaran
"Rumah papa disini. Mengapa pulang? Terus kok tidak beri tahu El" tanya El lagi yang disetujui oleh Annisa tanpa wanita itu sadari
Albert melihat itu, sedikit takut dihati pria tua itu bagaimana jika putrinya itu masih mencintai Althaf sebab Annisa akan menikah dengan lelaki lain dan pernikahan itu akan dilangsungkan bulan depan
"Tanya pada papa mu nanti ya El. Kakek pusing menjawab pertanyaan mu"
***
Ditempat berbeda Althaf nampak berjalan tergesa-gesa menuju parkiran kantornya, seolah sesuatu akan hilang jika ia terlalu lamban
"Wa'alaikumsallam"
"Iya sudah, kita bertemu disana saja"
"Iya. Oke"
"Assalamualaikum"
Dengan senyum lebar yang terus terukir dibibirnya sembari melihat sebuah amplop berlogo salah satu rumah sakit terbesar di Ibu kota, dia memang tidak tahu ralat tidak ingin tahu sekarang apa isi dari amplop itu akan tetapi hati kecilnya mengatakan sesuatu yang akan mengubah hidupnya menjadi lebih berwarna lagi

KAMU SEDANG MEMBACA
IKATAN HALAL ✔️
EspiritualBerawal dari ketidakpercayaan ku terhadap dia maka berakhirlah kisah cinta sekian tahun lamanya. "Aku mau ngomong penting dengan mu" ujarnya "jangan sampe terjadi" batin ku "mau ngomong apa mas?" jawab ku was-was "aku ingin kita putus" jawabnya deng...