BAGIAN 48

4.1K 181 18
                                    

Assalamualaikum

Selamat membaca ya

Hope you like it

*****

Waktu berlalu begitu cepat, sejak kejadian kala itu tepat seminggu lamanya Althaf tidak menampakkan dirinya didepan Annisa, El bahkan kediaman Sebastian

Tidak rindu kah dia?
Rindu itu sudah pasti dan sangat rindu

Lalu mengapa dia tidak datang, bukan tidak akan datang, hanya saja pria itu butuh waktu, butuh waktu untuk memperbaiki hatinya yang sedang hancur saat itu

"Ada Allah, jika dia memang bukan untuk ku sejauh dan sekuat apa pun usaha ku tidak akan ada untuk bersama"

"Tapi selama Annisa bukan milik orang lain. Aku seharusnya mengejarnya bukan meratapi kesedihan seperti ini. Astaghfirullah Thaf berpikir lah dengan jernih"

Tidak ingin melakukan kesalahan lagi, Althaf memutuskan untuk bertemu dengan Annisa ralat El atau keduanya iya benar keduanya

"El bantulah papa mu ini nak"tekadnya, ia ingin berusaha mendapatkan Annisa nya lagi. Dia memiliki senjata yang sangat ampuh yaitu El putranya itu akan lebih memilih dia dari pada Faiz pikir Althaf dengan percaya diri

Althaf mengendari mobil mewahnya membelah jalanan ibu kota yang cukup padat disiang hari, tujuannya kali ini benar kediaman Sebastian dimana cinta dan hidup nya berada

Waktu terasa begitu cepat, tak terasa ia sudah memberhentikan mobil mewahnya tepat dipelataran rumah Sebastian

"Papa datang El"

"Aku datang Nisa"

Dengan langkah lebar pria itu berjalan menuju pintu utama

Ting tong

Ting tong

Suara pintu dibuka bersamaan dengan munculnya seorang wanita berkerudung pink

"Ya siap-

"Assalamualaikum Annisa" sapa Althaf dengan ceria

"Ka kamu"

"Ya ini aku. Althaf sua-

"Ah dimana El? Aku sangat merindukan bocah itu"

"Masuk lah. El menunggu mu sejak kemarin" Annisa membuka lebih lebar pintu putih tersebut untuk Althaf

Althaf menelisik pandangannya mencari keberadaan El, tidak sopan jika langsung mencari kesana kemari itu sebabnya hanya netranya saja yang sibuk mencari tapi itu pun termasuk katagori tidak sopan bukan

"Akan ku panggilkan dia" Althaf menganggukkan kepalanya sebagai jawaban

Tak lama kemudian sosok yang ia rindukan berlari kearahnya hingga menubruk dada bidangnya

"Papa papa papa. El rindu" pekik El kesenangan saat berada dipelukan Althaf

"Papa juga merindukan mu boy"

IKATAN HALAL ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang