BAGIAN 6

6.1K 200 2
                                    

Dipart ini spesial pov althaf ya guys!!!!

"Ckk apa-apaan zayma ini. Seenaknya aja nyuruh aku kesini"protes ku

"Hallo. Dimana kamu"ucap ku

".........."

"Apa kamu ini benar-benar ya"kesal ku

Tut
Dasar zayma tadi minta jemput disini sekarang malah udah dirumah

Dari depan aku melihat seorang gadis berjilbab panjang seperti mencari sesuatu ditasnya. Ahh bukan urusan ku

Bugg
"Maaf maaf"ucap gadis itu
"Kalo jalan lihat kedepan jangan ketas"ucap ku datar
Ku liat dia seperti kesal. Dan langsung menengok kearah ku

Deg
Dia ada disini

Dia pun seperti kaget juga melihat ku

"El ayo"ujar nya sambil menarik temannya

"Annisa tunggu"teriak ku
"Ica. Caa . Annisa tunggu"ucap ku sambil memegang pergelangan tangan ku

Astagfirullah
Ku liat dari bibirnya dia seperti ngucapkan sesuatu
"Lepassss"jawab nya lirih sambil menahan air mata yang hampir tumpah
"Jangan menangis ica"batin ku lirih melihat mata itu
"Oke aku lepaskan"ucapku pasrah

Aku melihat dia langsung pergi begitu saja saat aku melepaskan tangannya sambil menarik tangan temannya.

"Annisa"gumam ku lirih melihat dia semakin menjauh dan hilang dari pandangan ku

Aku pun memutuskan untuk pergi dari sini
Sesampai diparkiran aku melihat dia menangis dipelukan temannya

"Mengapa sakit melihat dia menangis begitu, apa rasa ini masih ada. Tidak tidak tidak. Aku sudah melupakannya"gumam ku dan langsung pergi dari parkiran itu

Dalam perjalanan pulang tak henti-hentinya aku memikirkan pertemuan ku dengan annisa. Setelah 3 tahun lamanya

Semenjak aku memutuskan hubungan ku dengannya aku lebih memilih melanjutkan s2 ku dijerman. Untuk melupakan kecewa pada annisa. Katakan aku pengecut. Tapi aku gk peduli. Rasa kecewa ku karna dia tak percaya pada cinta tulus ku membuat ku harus seperti ini. Harus meninggalkan dia dari pada hubungan ini sia-sia.

Dari itu semua aku mulai gk percaya lagi cinta. Kepercayaan itu penting tapi dia menghacurkannya. Sakit itu yang ku rasakan saat itu menuduh ku bukan-bukan.

Flashback on

"Mas althaf. Apa maksud ini semua??"ucap annisa sambil menangis

Saat ini kami ada ditaman kampus
"Sayang ada apa. Kenapa kamu nangis hmm?"balas ku saat aku hendak memeluknya justru dia menghindar
"Ini jawab. Jelaskan??"jawabnya datar
Foto dan screen shoot percakapan chat dengan Rinda. Aku bingung aku sama sekali gk ngerti maksud itu smeua
"Apa ini ca. Mas gk ngerti. Ini bukan mas"bela ku atas tuduhannya
"Ini sudah jelas mas. Km peluk dia. Km jalan sama dia pegangan tangan. Chat itu mesra sekali kalian hiks hiks hiks"ucapnya sambil menangis
"Sumpah ini bukan mas ca. Kamu percaya sama mas ca"bela ku
"Gk . Aku gk bsa percaya sama kamu lagi mas"jawabnya dan pergi begitu saja

Apa maksudnya gk percaya sama aku. Ini jelas bukan aku. Chat itu bukan aku. Foto ini emang benar aku sempat peluk dia dan bantu dia jalan karna dia lagi terpuruk saat itu.

Semenjak itu hubungan ku dengan annisa berjalan seperti biasa namun terasa hambar tidak ada kepercayaan lagi yang ku dapat setiap hari selalu curiga. Itu membuat ku jengah dan terpaksa memutuskan hubungan ini dari pada sia-sia.

Flashback off

Tin tin tin

Lamunan ku terhenti. Astagfirullah udah lampu hijau.
Sesampai dirumah
"Zaymaa. ZAYMAAAAA"teriak ku saat memasuki rumah
"Althaf ada apa kamu datang-datang teriak gitu ini bukan hutan"ujar bunda memarahi ku
"Dimana zayma bun?"tanya ku pada bunda
"Dikamarnya"jawab bunda
Setelah mendengar itu aku langsung menuju lantai atas kamar zayma.

"Zayma"panggil ku saat memasuki kamarnya
"Apa sih mas?"tanya nya tanpa rasa bersalah
Benar-benar anak ini gk merasa bersalah sama sekali udah buang waktu ku
"Zayma lain kali jangan menyusahkan mas. Denga minta jemput kalo kamu bisa pulang sendiri"geram ku pada adik ku yg satu ini
"Ckk begitu aja mas marah. Tapi senang kan bisa ketemu kak Nisa?" Godanya padaku
Apa maksudnya. Bagaimana bisa tau aku bertemu annisa.
"Aku liat kak nisa jalan dimall dan langsung minta mas jemput aku. Aku sengaja sebenarnya aku pulang sama gina tadi hahaha, gimana mas bakal balikan gk?? Godanya pada ku
"Jangan ikut campur"ujar ku
Brakkk
Aku mendengar tawa dari dalam kamar zayma
"Arghhhhhh zayma. Kamu itu benar-benar"teriak ku

###

Tok tok tok
"Mas udah siap belum?. Bunda sama ayah udah nunggu dibawah tu"tanya adik nyeselin itu
"Apa sih kamu"jawab ku kesal dan meninggalkan nya begitu aja
"Massssssss"balasnya kesal
"Udah kalian ini berantem terus. Ayo kita berangkat"ujar bunda ku yang cantik meski umurnya sudah setengah abad

Selama perjalanan menuju rumah sahabat ayah aku hanya diam memikirkan perjodohan ini. Sementara si zayma dari tadi mulutnya itu sama sekali gk bisa diam ngoceh terus.

Hubungan ku dengan annisa dulu hanya zayma lah yang mengetahui keluarga ku yang lain tak ada yang mengetahui. Itu sebabnya dia mengenal annisa.
Dasar zayma.

"Yah bun tadi siang mas althaf ketemu sma"
"Zayma najwa rustanto"geram ku
Dia tau kalo aku sudah menyebut nama lengkap artinya diam
"Mas gk seru ahhh"balas nya cemberut
"Kenapa zayma . Mas mu bertemu siapa?" Tanya bunda ku. Ckk bunda ini kepo sekali
"Bukan apa-apa bun" itu bukan zayma yang jawab tapi aku.

Gk terasa kami sampe disebuah rumah besar dan nyaman.

"Assalamualaikum"ucap ayah ku

Gk lama terdengar pintu dibuka
"Walaikumsallam"jawab ibu paruh baya yang masih terlihat cantik sangat tidak asing ibu ini
"Ohh mas reno. Ayo masuk mas mbak"lanjut beliau
Sesampai diruang tamu aku melihat pria paruh baya. Bukan kah itu pak albert sebastian. Rekan bisnis ayah.
"Silahkan duduk reno"sapanya
"Ma siapkan makan malam. Dan panggilkan ica serta zaid kesini"lanjutnya

Nama itu
Ah mungkin kebetulan

Aku hanya bermain ponsel dan ngecek email dari asisten pribadi ku. Gk lama ada suara yang begitu merdu.

"Silahkan dinikmati"ujarnya

Sontak aku melihat nya dan kuliat dia sama seperti . Kaget

"Annisa"batin ku














Lanjut ya guys
Jangan lupa comment, vote dan like ya

Assalamualaikum

IKATAN HALAL ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang