BAGIAN 44

4.5K 173 15
                                    

Assalamualaikum
Jangan lupa klik 🌟 ya

Selamat membaca!

*****

Angin malam berhembus membelai lembut wajah Annisa. Duduk sendiri di taman belakang kediaman Sebastian itu lah rutinitasnya sejak seminggu ini. Ya sudah seminggu sejak pertemuan Althaf dan El sejak itu juga El selalu bertanya dan menceritakan tentang ia bertemu seorang lelaki yang mirip dengannya dan yang dipanggil nya papa

Semua orang terdiam dan bertanya-tanya. Annisa kemudian menjelaskan segalanya, baik Zaid dan Albert keduanya sama-sama  saling pandang. Keluarga Rustanto tidak mengetahui bahwa Annisa memiliki anak hasil pernikahan nya dengan Althaf. Albert menyembunyikannya dan ia meminta semua orang berkata bahwa anak itu sudah tiada. Kejam memang tapi Albert tak peduli

"El bahagia tanpa ayahnya. Iya aku memberikannya kasih sayang berlimpah disini pun semua orang menyayanginya. Dia tidak membutuhkan ayahnya. Benar tidak membutuhkan" ucap Annisa yakin. Sangat yakin

"Setiap anak membutuhkan peran ayah dan ibu ca"

Annisa melihat orang yang baru saja berbicara

"Boleh mbak duduk?" Tanya Tere yang dianggukkin oleh Annisa

"Mungkin saat ini El tidak mengerti namun kelak dia akan bertanya siapa ayahnya dan dimana ayah nya. Lalu apa yang akan kamu jawab. Kebohongan lagi?" Tanya Tere. Ia mengerti sakit yang dirasa adik iparnya ini namun harus ada yang memberi saran bahwa selama ini dia salah

"A aku akan memberitahu El. Ta tapi tidak sekarang" jawab Annisa gugup karena hati kecilnya membenarkan ucapan Tere barusan

"Mbak menyayangi mu seperti adik kandung mbak sendiri. Mbak tahu kesakitan mu dan mbak mengerti. Jadi pesan mbak satu berdamai lah dengan masa lalu Ca agar masa depan mu tidak dihantui oleh masa lalu lagi" setelah mengucapkan itu Tere bangkit dan kembali memasuki rumah

Tak dapat dipungkiri bahwa perkataan Tere memang benar dan Annisa pun tahu itu. Tapi dapat kah dia berdamai dengan masa lalu nya jikalau ia bisa harus dengan cara apa. Menikah lagi? Tapi dengan siapa? Siapa yang mau menerima wanita beranak satu

"Bang Faiz?" Gumam Annisa pelan

Disisi lain diwaktu yang sama Althaf terus mengingat tentang pertemuannya dengan El anak kecil yang sangat mirip dengannya itu. Sejak seminggu belakangan ini ia terus mencari tahu tentang anak itu namun hingga saat ini tidak ada satu pun informasi selain El lahir di Jerman hanya itu saja

Dan sejak itu juga ia terus mencari album lama miliknya dan hal mengejutkan justru terjadi. Perasaan nya tidak salah mereka mirip sangat mirip hanya berbeda warna mata saja

"Apa dia anak ku dengan Annisa?" Pertanyaan itu terus menerus mengganggu dirinya

Reno dan Nanda orang tua Althaf pun berpikir demikian namun keduanya kembali menampik bahwa anak itu telah lama tiada mereka sendiri melihat dua janin dikubur dalam satu liang lahat

Dan Althaf tidak mengetahui itu. Semua tersimpan sebagai rahasia

"Sekolah, rumah hingga nama orang tuanya tidak tercatat. Apa ini, mengapa aku merasa anak itu seperti disembunyikan oleh seseorang? Tapi untuk apa?" Tanya Althaf mulai pusing tidak ada titik terang sama sekali, Althaf terus memandangi email yang dikirim oleh anak buahnya itu yang anehnya tentang Annisa dan El sama-sama tidak ada jalan keluarnya. sangat aneh

IKATAN HALAL ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang