pan

1.4K 192 38
                                    

Perlahan tapi pasti gue naro cangkir kopi yang barusan gue minum di atas meja. Nama yang ada di tugas gue tadi kok kebetulan sama kaya nama papa, udah gitu namanya persis banget, apa jangan-jangan itu beneran papa? Gak tau lah, tapi gue emang berharap bisa ketemu papa lagi.

"Acha?"

Gue sedikit kaget dan langsung nengok waktu ada orang manggil gue sambil nepuk pundak gue.

"Kak Liam?" Tanya gue begitu antusias.

"Ya."

Dia senyum dan duduk kursi depan gue.

"Akhirnya gue ketemu sama lu." Kata kak Liam sambil minum minuman yang dia bawa.

"Hehe iya."

"Dibagian apa sih? Gue cari gak pernah ketemu, sesibuk itukah ade gue?" Ledek kak Liam.

Mampus lu gue jawab apaan nih!

"Hmm."

"Natasha!"

Gue nengok dan nemuin Harry yang  gak tau dari kapan dia berdiri didepan sana. Jelas itu ngebuat semua orang yang lagi ada disini nengok ke doi.

"Hmm kak gue duluan ya." Kata gue pamit ke kak Liam, kak Liam cuma ngangguk dan natap kerpergian gue yang buru-buru ini.

Semua orang natap gue dan Harry secara bergantian, dan bisa gue denger sebagian orang bisik-bisik. Kenapa sih?

Waktu sampe didepan Harry dinatap gue lekat-lekat sampe ngebuat gue nelen ludah dengan susah payah.

"Kamu masih banyak kerjaan." Kata dia gandeng tangan gue ngebuat suasana tiba-tiba jadi gemuruh.

"Kamu tau gak kamu ngelakuin kesalahan."

"Kesalahan apa lagi ya ampun?" Tanya gue ngusap muka gue kasar.

Salah mulu gue dimata Harry.

"Itu kantin khusus karyawan."

"Titik salahnya dimana?" Tanya gue.

"Kamu gak boleh disitu, ngerti gak sih."

"Bapa baru mpph--."

Jantung gue dag dig dug gak karuan waktu dia tiba-tiba nyium bibir gue.

Anjirr!

Tolong!

Mama!

"Satu hukuman."

Gue diem dan natap dia yang pergi gitu aja ninggalin gue dengan rasa kecampur aduk, antara kesel dan seneng eh? ,Sumpah dia ngambil first kiss gue! Sialan! Untung sepi.

"Harry tunggu!" Teriak gue ngejar dia.

Gue tarik tangan dia, bukannya kena gue malah jatoh dibelakang dia. Gue mengaduh kesakitan sambil megangin pantat gue yang sakitnya bukan main.

"Ceroboh." Kata dia sambil nolongin gue. Gue diem sebentar dan ngebiarin dia gotong gue. Gila gak? Ini kaya mimpi anjing! Au ah gue mau kasar sekarang!


×××

"Tolong cariin hair dryer Kesya dong!"

"Iya ini lagi kaka cariin." Jawab gue narik semua laci meja rias si kanjeng ratu Kesya.

Hadeuh dia yang keilangan hair dryer gue pusing nyari.

"Cepetan! Sedikit lagi Kesya mau main nih!"

"Iya Kesya sabar ya." Kata gue sesabar mungkin.

Abnormal // H.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang