Empatpuluh enam.

1.9K 182 145
                                    

           Gue duduk sambil mandangin gelas yang terus gue puter. Rasanya semakin sakit ngeliat Lisa sama Harry di taman pengantin sana. Gue berusaha buat nahan tangisan gue karna gue gak mau keliatan sedih di acara pernikahan mereka.

Franda, Niall, Justin, Jayden, Joe, Janeta, bahkan Linzy terus merhatiin gue akhir-akhir ini. Franda sama Janeta terus dateng kerumah gue buat mastiin kondisi gue. Mereka pikir gue bakal bunuh diri kali ya.

"Udah lah Cha, lu cantik. Gak harus sama duda anak satu itu." Kata Franda ngusap pundak gue.

"Lupain dia ya." Sahut Janeta. Gue senyum miris. Soalnya gue bahkan bisa sering ketemu karna Harry nikahnya sama kakak tiri gue. Bangsat!

"Kita kesana ya, lu mau ikut?" Tanya Niall. Gue ngasih tatapan datar sebelum akhirnya Franda narik Niall dari hadapan gue.

Bugh!

Hampir beberapa orang ngeliat gue barusan mukul meja bunder bertutupan kain putih ini. Gue nutup muka gue dan beralih kearah handphone gue.

Banyak history panggilan masuk dari Harry. Karna seminggu setelah pertunangan Harry sampe pernikahananya sekarang dia terus nelpon gue, tapi gak bakal gue angkat. Gue benci banget sama dia.

"Hmm."

Gue donggak dan langsung gue masukin handphone gue ke tas kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue donggak dan langsung gue masukin handphone gue ke tas kecil. Cowok yang gak tau dari mana asalnya itu senyum kearah gue.

"Boleh duduk?" Tanya dia.

"Oh ya silahkan." Kata gue berusaha senyum.

Bentar, gue pernah liat dia sebelumnya tapi dimana ya. Ditipi kali ya soalnya kaya pemain film tapi gue gak kenal. Au ah.

"Natasha kan?"

"Hmm kok tau?" Tanya gue.

Dia ketawa pelan.

"Lupa sama saya?"

Otomatis gue bingung dong.

"Saya Cole Sprouse." Kata dia santai.

Sprouse? Kaya pernah denger.

"Perusahaan yang waktu itu kamu kalahin." Lanjut dia ketawa pelan.

"Oh astaga maaf lupa." Kata gue reflek nyengir.

Ternyata dia pemilik perusahaan yang waktu itu beradu sama perusahaannya si Harry buat menangin tender bareng perusahaan Justin.

"Udah inget?" Tanya dia lagi.

"Iyaa maaf pak."

"Pak? Emang saya tua banget ya?"

Gue ngerjep beberapa kali.

"Panggil Cole aja."

"Oh okay." Kata gue kikuk.

"Kamu adenya Justin sekaligus mantan pacarnya Harry kan?"

Abnormal // H.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang