"Gimana pah? Besok Lisa tetep jadi tunangan kan?"
"Iya."
Gue langsung buka pintu setelah denger sepenggal obrolan papa sama Justin diruangan Justin. Mereka berdua kaget ngeliat gue dan ternyata ada Jayden juga.
"Hay sisturr..." Sapa Jayden yang kayanya lagi maen game gitu.
"Lisa mau tunangan? Kenapa Acha gak tau?" Tanya gue. Yang bener aja kakak gue walaupun bukan kandung mau tunangan dan gue gak tau tentang berita ini.
Mereka berdua saling pandang sebelum akhirnya papa bangun dan nyamperin gue.
"Kamu mau dateng?"
"Iyalah!" Jawab gue semangat.
Gue penasaran banget gimana bentukannya Lisa, pasti cantik banget secara Justin sama Jayden aja gantengnya bukan main. Apalagi kata orang-orang kantor kalo Lisa itu cantik dan berkharisma abis.
"Yaudah kalo kamu mau, hmm papa harus pergi ada urusan mendadak." Kata papa senyum dan nyium kening gue sebelum pergi.
"Ada yang kalian sembunyiin dari gue?" Tanya gue ke mereka berdua. Justin sama Jayden saling lempar tatap.
"Niatnya emang kita mau kasih tau. Kata Jayden jalan kearah gue.
"Jayden lu ada pelajaran kan sekarang?" Kata Justin ngebuat Jayden yang berdiri di depan gue sekarang ini ngelirik kearah jam ditangannya.
"Gurunya dateng jam sebelas." Kata Jayden. Btw Jayden itu home schooling.
"Yaudah mending lu balik terus siap-siap."
Gue ngelirik kearah jam di dinding ruangan ini. Baru jam sembilan padahal.
"Okedeh." Kata Jayden ngeraih jaket kulit warna coklatnya yang nyandar di sofa sama ngambil sesuatu di atas meja sebelum dia keluar dari ruangan ini.
"Btw ini gue mau ngasih ini." Kata gue sambil nyodorin beberapa map kearah Justin. Justin nerima itu sambil senyum.
Drrtt...
Ada sesuatu yang gerak dari kantong gue. Buru-buru gue ambil benda pipih yaitu hape gue dan langsung gue geser dial ijo waktu ngeliat nama Kesya dilayar ponsel gue.
"Hallo Kes ada apa?"
"Jemput Kesya."
"Jemput? Ini baru jam 9 loh."
"Kesya mau pulang kak!"
Gue ngehembusin nafas gue.
"Okay kakak jemput, jangan kemana-mana."
"Iya."
Abis itu pangilannya dimatiin.
"Justin gue ijin keluar ya."
"Mau kemana?"
"Mau jemput Kesya." Jawab gue cepet. Kayanya Kesya lagi ada masalah deh soalnya dia minta jemput atau bisa jadi gurunya rapat, gak tau deh.
"Anaknya Harry?"
"Iya."
Justin kedengeran ngehembusin nafasnya.
"Kenapa sih Jus, lu kalo berhubungan sama Harry kayanya gak suka gitu." Kata gue dengan nada muak.
"Nanti lu juga bakal tau alasannya." Jawab Justin pelan.
"Yaudah gue pergi dulu." Gak mau juga gue berlama-lama diruangan Justin. Jujur gue sedikit gondok kalo Justin selalu nunjukin ketidaksukaannya sama Harry ke gue. Risih tau gak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abnormal // H.S
Fanfiction"Bapa sama anak sama-sama abnormal." ××× notes; - bahasa sehari-hari/tidak baku - abstrak - halu - alay Gak suka gak usah dibaca, karena aku tidak memaksa hghghg. I luh ya❤️ -10 November...