Gue masuk kosan gue sambil banting badan gue ke tempat tidur dan nangis sejadi-jadinya. Gak pernah gue sealay ini gara-gara cowok bngst! Gara-gara Harry lah gue lebay gini, kan gue udah bilang gue udah mulai cinta sama dia. Gue cemburu dia sama Lisa. Jelas diakan pacar gue :'(
"Zidan baru aja mama anter ke stasi-- Acha kamu kenapa?" Tanya mama. Buru-buru gue usap air mata gue terus bangun buat ngeliat mama.
Mama yang baru dateng dengan tas ditangannya itu nyamperin gue dan duduk disamping gue.
"Kamu kenapa lagi Cha? Ini yang mama takutin. Kamu sedih terus."
Mama pikir gue mikirin papa kali ya?
"Acha gapapa kok, mama dari mana?" Tanya gue. Mama geleng-geleng dan meluk gue.
"Mama tau ada yang lagi kamu sembunyiin."
"Gak ada apa apa mah." Jawab gue sambil pelan-pelan ngelepas pelukan mama. Tangan gue beralih ke tas dan ngambil sesuatu dari sana.
"Mah papa ngasih ini." Kata gue sambil ngasih kunci yang tadi siang papa kasih ke gue.
"Kunci?"
"Iya papa kasih rumah buat kita."
Mama mendelik dan langsung balikin kunci itu kearah gue.
"Mah please, mama sama papa itu belom resmi cerai." Kata gue.
"Gak Cha, papa kamu udah ninggalin kita dan mama anggap semunya udah selesai."
"Mama yang minta papa ninggalin kita."
"Apa kamu rela berbagi suami? Kamu belum ngerasain itu Cha."
"Mah..."
Mama langsung jalan keluar dari kamar ini dan buru-buru gue susul sampe ke ruang tamu.
"Cha.."
"Mama please, kalo emang mama gak mau anggap papa lagi setidaknya mama terima pemberian papa. Udah kewajiban papa menuhin kebutuhan kita."
"Selagi mama bisa sendiri, mama gak butuh campur tangan Leo."
Gue narik nafas gue pasrah dan langsung meluk mama.
"Mana mama Anita yang baik hati?" Kata gue pelan. Mama ngusap rambut gue.
"Mama cuma gak mau Leo ngerusak semuanya lagi."
"Nope mah, papa sebenernya baik. Mama terima ya pemberian rumah papa, demi Acha mah, demi Zidan dan juga Ali."
Mama kedengeran ngehembusin nafasnya. Senyum gue ngembang bukan main. Setidaknya satu langkah buat gue memperbaiki hubungan mama sama papa, dari segi hukum mama sama papa belom resmi bercerai lagipula gue masih pengen liat mereka bersatu lagi dan bukan masalahkan karna maaf ibu kandung Justin yang notabennya adalah istri pertama papa itu udah meninggal jadi gak ada salahnya mama sama papa balik lagi. Kalau mereka mau.
"Mah udah pernah ketemu Justin sama Jayden?" Tanya gue. Mama cuma diem.
"Ketemu ya mah sama mereka." Ajak gue.
"Ajak Zidan sama Ali."
"Jalan buruk Acha."
"C'mon mah mereka orang baik."
Mama ngangguk.
"Mungkin kamu bisa terima mereka tapi kamu gak tau gimana Ali apalagi Zidan."
Gue ngangguk paham.
"Ibu mereka meninggal dua tahun yang lalu mah, apa mama tau?"
"Mama tau, Harry yang ngasih tau mama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Abnormal // H.S
Fanfiction"Bapa sama anak sama-sama abnormal." ××× notes; - bahasa sehari-hari/tidak baku - abstrak - halu - alay Gak suka gak usah dibaca, karena aku tidak memaksa hghghg. I luh ya❤️ -10 November...