Tigapuluh tujuh

1.3K 170 29
                                    

"Gimana keadaan Acha , Harry?" Tanya Anita pada Harry yang baru saja keluar dari mobilnya.

"Acha pingsan." Jawab Harry buru-buru membuka pintu mobil dan menggendong Tasha masuk kedalam sebuah rumah. Rumah kedua Harry.

Anita menatap anaknya cemas lalu dia berlari mendahului Harry untuk membukakan pintunya.

"Zidan tolong kamu ambilin air putih ya." Ucap Anita. Zidan mengangguk dan buru-buru berlari ke dapur.

Harry meletakan Tasha di tempat tidur lalu duduk disebelahnya.

"Kenapa Acha bisa pingsan?" Tanya Anita cemas.

"Saya bungkam mulutnya pakai obat bius." Ucap Harry.

Anita menggeleng, ia tidak mau menyalahkan Harry untuk sekarang karena dia sudah berhasil menemukan anak perempuan semata wayangnya yang hilang sejak seminggu ini.

"Ini mah." Ucap Zidan sambil memberikan segelas air putih.

Harry beranjak dan membiarkan Anita menggantikan posisinya yang duduk disebelah Harry.

"Saya keluar sebentar." Ucap Harry dibalas anggukan oleh Anita.

Harry memijit pelipisnya ini ide konyol yang diberikan Franda untuknya, memberi obat bius pada sapu tangan dan membungkamnya.

Ponsel disakunya berdering menandakan ada panggilan masuk.

Mendenggus kesal dan langsung menjawab panggilan telpon tersebut.

"Ada apa Lisa?"

Raut wajahnya berubah menjadi serius.

"Ya aku kesana sekarang." Balas Harry sebelum akhirnya memutuskan panggilan telponnya. Ia bergegas menuruni anak tangga dan segera keluar dari rumah ini. Rumah yang sudah lama tidak pernah ia pakai lagi, maksudnya rumah ini ia sengaja sewakan dan kebetulan yang menyewa baru saja pindah tiga  minggu yang lalu.

"Loh pak mau kemana?" Tanya Franda yang baru saja masuk ke dalam rumah.

"Saya ada urusan sebentar." Jawab Harry sambil melewati Franda.

Franda hanya menggidikan bahunya lalu lanjut berjalan menuju dimana Tasha berada.

×××

Tasha membuka matanya perlahan saat mencium aroma minyak kayu putih yang menyengat di hidungnya.

"Syukurlah kamu sadar Cha."

"Mmm mama?" Ucap Tasha sambil perlahan menerima cahaya yang masuk kedalam matanya.

"Kamu kemana aja sih Cha?" Tanya Anita memeluk anaknya tersebut.

Tasha lagi-lagi diam.

"Cha ada gue loh sama Janet." Ucap Franda. Tasha tersenyum simpul melihat Franda dan Janet.

"Maaf gue harus pake cara ini ya, gue gak tau mau gimana lagi biar lu pulang. Akhirnya gue telpon pak Harry suruh lacak keberadaan lu. Bener aja dia cepet nemuin cuma bermodal gue kasih tau lu nginep di hotel." Oceh Franda, Janet hanya mendukung dengan anggukannya.

"Ini dimana?" Tanya Tasha perlahan mendudukan tubuhnya. Pasalnya kamar ini begitu asing, ia tau betul bagaimana kamar di Bandung apalagi kamar kosannya.

"Ini dirumah Harry." Jawab Anita mengusap kepala anak gadisnya itu.

"Mama kenal Harry?" Tanya Tasha.

"Mama baru kenal seminggu yang lalu karna dia dateng ke Bandung setelah kamu kabur dari rumah. Dia dateng sama Franda dan Janeta." Anita melirik kearah dua sahabat anaknya tersebut.

Abnormal // H.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang