•EXTRA PART•

2.1K 166 46
                                    

Karena endingnya ngegantung gue kasih ini deh.

Enjoy...


***

Mata gue ngerjep beberapa ikali buat netralin cahaya yang seakan-akan berebutan masuk ke dalem mata.

"Good morning." Gue nengok ke sebelah gue setelah denger suara bariton orang yang lagi ngegulat didalem selimut. Harry.

"Hari ini jadi kan?" Tanya gue. Harry yang setengah sadar itu ngangguk dan tangannya narik gue biar tiduran.

"Harry bangun! Jadikan?!" Tanya gue lagi sambil berusaha lepas dari pelukannya.

"Iyaa tapi lima menit lagi ya."

"Yaudah aku mandi duluan."

Harry cuma ngangguk dan ngasih kelonggaran buat gue keluar dari dekapannya.

Gue jalan ke arah kamar mandi dan bersiap nyiapin sarapan buat keluarga gue. Crazy! Gue udah punya keluarga aja cuk.

"Natasha.."

"Eh mom." Sapa gue ke ibu-ibu yang baru juga keluar dari kamarnya Kesya.

"Harry udah bangun?"

Gue ngegeleng.

"Dia bilang lima menit lagi mom."

"Dari dulu gak pernah berubah." Jawab mom Anne sambil geleng-geleng.

×××

Vanelisa Styles

Harry megang kepala batu nisannya dan gue naro sebuket bunga di depannya. Yaps gue dan Harry  sekarang berada di makamnya Lisa. Setelah kejadian itu nyawa Lisa gak ketolong lagi, gue ngerasa bersalah atas semua ini.

"Harry kalo peluru itu nembaknya ke aku, mungkin Lisa masih ada disini." Kata gue pelan. Tangan Harry nuntun gue buat bersandar di pundaknya.

-Flashback on-

"Mau dansa gak sama saya?" Tanya dia.

"Saya gak ada niat buruk sama sekali kok. Maybe we can be a friend?" Lanjut Cole lagi.

Dansa? Gue gak bisa bukannya mau nolak.

"Dansa? Saya gak bisa." Kata gue pelan.

"Saya juga gak bisa." Kata dia duduk lagi.

Lah gimana sih. Gue ketawa pelan.

"Tapi gak ada salahnya kan kita coba? Lagipula tunjukin kalo kita gak sedih ditinggal mereka." Kata Cole.

Dari ucapannya barusan gue sedikit gak mudeng, tapi yaudah lah daripada gue diem aja mending gabung ke area dansa yang ada disana.

"Mau?"

"Kuylah."

Cole senyum sambil ngulurin tangannya kearah gue. Gue pun tanpa ragu nerima tangan dia. Mata kita saling tatap beberapa saat. Matanya indah bat coy.

Abnormal // H.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang