*Tasha's pov
Gue ngelangkahin kaki gue ke dapur dan nemuin mama yang lagi nyuci piring disana.
"Mah, Tasha pergi dulu."
"Mau kemana?" Tanya Mama sambil nyuci tangannya.
"Mau ketemu papa, sekalian aku mau minta penjelasan sama papa lebih detail."
Muka mama keliatan kaget gitu terus buru-buru mama ngeraih handphone nya.
"Kamu harus bareng Harry. Disana ada pasti ada Ricard."
"Mah lagipula aku aman karna ada papa." Jawab gue ngerengek, okay sejujurnya gue emang mulai gedek sama papa.
"No! Tetep mama gak bisa tenang. Gimana pun Leo itu jahat."
Mama mulai naro handphone ke telinganya, ngebuat gue mainin jarinya.
"Tasha mau pergi ketemu Leo."
"Oke makasih Harry."
Mama langsung senyum dan noleh kearah gue.
"Harry mau nemenin kamu, tunggu dia lagi jalan kesini." Kata mama lanjut nyuci piring lagi.
"Mah besok kita harus beneran pergi dari sini. Kita ke kosan Acha aja ya."
Mama nengok kearah gue dan ngangguk.
"Iya sayang."
"Zidan mana?" Tanya gue.
"Di halaman belakang, kayanya dia lagi berenang."
Gue hanya ngangguk sebagai jawaban. Yaps sekarang gue tinggal di rumah Harry, entah Harry punya berapa banyak rumah yang gue tau ini salah satunya. Desainnya minimalis dan pas banget sebenernya buat gue cuma gue gak mau lah numpang di tempat Harry karna kosan gue yang sekarang juga lebih nyaman.
Ting Nong!
"Udah sana itu pasti Harry."
Gue ngehembusin nafas gue sambil ngerapihin sedikit baju gue serta ngeliat ke layar ponsel tatanan rambut gue.
"Udah cantik." Kata Mama lagi ngebuat gue nengok, malu.
"Acha berangkat ya mah." Kata gue nyalamin tangan mama.
"Iya tetep harus hati-hati." Jawab mama nyium pipi gue.
Gue ngangguk dan bergegas bukain pintu. Ternyata beneran Harry. Dengan kaos putih dan celana skinny jeans ngebuat dia keliatan tambah muda dan orang gak tau dia pasti ngiranya dia belom punya anak haha.
"Cepet banget?" Tanya gue.
"Saya emang lagi arah jalan sini." Ucap Harry senyum, tangannya beralih kearah sudut bibir gue dan ngusap disana. Seketika gue diem atas perlakukan dia. Anjrit!
"Lipstik kamu berantakan." Kata dia ketawa kecil sambil ngeraih tangan gue dan gandeng gue menuju mobilnya.
Baper lagi ya gusti...
"Mau ketemuan dimana? Kenapa gak bilang saya?" Tanya Harry mulai jalanin mobilnya.
"Di restoran, ngapain bilang sama lu."
"Saya pacar kamu Cha." Kata dia datar. Gue nengok kearah dia dan ternyata dia natap lurus kedepan.
"Begini deh sejak kapan kita pacaran? Lu gak ada tuh acara nembak-nembakan." Tanya gue.
"Sejak cincin itu di jari kamu."
Gue ngelirik ke jari manis gue.
Harry ngebawa gue masuk kerumah dan ke dalem ruangannya. Dia narik laci yang ada di mejanya dan jalan kearah gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abnormal // H.S
Fanfiction"Bapa sama anak sama-sama abnormal." ××× notes; - bahasa sehari-hari/tidak baku - abstrak - halu - alay Gak suka gak usah dibaca, karena aku tidak memaksa hghghg. I luh ya❤️ -10 November...