O3. pergi

2.1K 206 11
                                    

"Kamu sama Hyunjin itu apa sebenernya sih?"

Pertanyaan yang keluar dari mulut pemuda bermarga Na itu mampu membuat Jung Yura mengerutkan dahinya bingung.

Tidak ada angin tidak ada hujan malah bertanya seperti itu? Kan kripi.

"Apa apa?" tanya Yura balik.

"Deket banget."

"Gak tau kamu pernah denger atau enggak, tapi banyak banget yang ngira kalian itu pacaran, Ra. Bahkan kayaknya..sedikit yang percaya kalo aku sama kamu ini pacaran," lanjut Jaemin.

Yura tambah bingung. Apa yang salah dengan Jaemin sekarang ini? Kenapa tiba-tiba bawa Hyunjin ke percakapan mereka??

"A-aku sama Hyunjin kan sahabatan, Na. Aku tau kok banyak yang ngira aku sama Hyunjin itu punya hubungan leboh, tapi kami tau kalo kenyataannya gak kayak gitu kan?"

"Iya aku tau.."

Jaemin yang posisinya lagi tiduran di pangkuan Yura itu mengambil tangan Yura yang awalnya nyisirin rambutnya. Terus dimain-mainin jari-jarinya.

"Tapi aku takut. Cowo sama cewe kalo sahabatan tuh gak mungkin sampe sama sekali gak ada perasaan. Kamu sama Hyunjin udah lama deket, sedangkan sama aku baru lima tahun doang," cuit pemuda Na itu yang mana membuat Yura menghela napasnya samar.

Jujur dari dalam hatinya yang paling dalam, Yura tidak pernah memiliki perasaan suka sedikit pun kepada Hyunjin. Ia murni menganggap Hyunjin itu sebagai teman masa kecil, sahabat, sekaligus sosok kakak untuknya. Sama sekali tidak pernah menyimpan perasaan lebih untuk pemuda bermarga Hwang itu.

Dan kalaupun Yura menyukai Hyunjin, bagaimana ia bisa bertahan menjalin asmara dengan Jaemin selama tiga tahun? Yura sayang dengan Jaemin tulus, tanpa unsur paksaan atau apapun.

"Aku kurang apa Ra?" tanya Jaemin sambil menyatukan telapak tangannya dengan telapak tangan Yura lalu digenggamnya erat.

"Naa! Kenapa sih? Aneh banget?!!"

"Apa? Nanya doang emang salah?!"

bertengkar lu bertengkar! gue gak suka kalian damai.

"Y-ya gak gitu. Oke oke. Na Jaemin, kamu kayak gini tuh udah cukup buat aku. Kamu gak ada kurang-kurang atau apalah itu," ucap Yura yang membuat Jaemin bangun dari tidurnya dipangkuan Yura.

Masih dengan tangan Yura yang digenggamnya, Jaemin mendekatkan wajahnya ke arah Yura yang mana membuat Yura reflek memundurkan tubuhnya.

Tatapan Jaemin sekarang ini, entah kenapa sangat mengintimidasi.

"Apa yang buat Hyunjin lebih spesial dari aku?"

Kesambet apa sebenarnya Na Jaemin ini?

"Na, ka—–"

"Udahlah gapapa. Balik yuk, udah sepi, kayaknya udah pada masuk kelas."

Jaemin beranjak, melepaskan tautan tangannya dengan Yura. lalu menyisir rambutnya dengan jarinya

Daritadi mereka tuh ada di rooftop sekolah. Gak bolos, cuma lagi free class dan sumpek di kelas. Guru lagi pada rapat soalnya.

Yura bangun dari duduknya masih menatap Jaemin bingung. Dia takut Jaemin marah lagi. Dulu pernah kan, pas Hyunjin bantuin Yura ngerjain tugas. Yura ketiduran, pas Hyunjin gendong Yura mau dibawa ke kamar eh Jaemin dateng. Ya marah lah dia terus jadinya tabok-tabokan sama Hyunjin.

Dikiranya cewenya itu mau diapa-apain sama Hyunjin. Karena keadaan saat itu memang cuma mereka berdua di rumah dan Yura dengan akhlak mulianya malah pake hotpans sama tanktop doang.

Mistake ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang