12. disappointed

1.7K 181 6
                                    

"Heejin, aku mau jujur.."

Heejin yang tadinya lagi sibuk ngeringkas catatannya langsung menoleh ke sumber suara dan menemukan Hyunjin duduk di bangku sebelahnya.

"Bilang aja. Emang selama ini kamu gak jujur sama aku?" tanya Heejin yang diakhiri senyuman lalu melanjutkan kembali pekerjaannya.

Selama ini, tidak. Tetapi selama sebulan terakhir ini Hyunjin tidak lagi jujur kepada kekasihnya itu.

"Kita udahan ya??"

Tangan kanan Heejin yang awalnya memegang pulpen sambil menulis diatas kertas itu langsung terdiam kemudian, ia kembali menatap Hyunjin di sebelahnya dengan tatapan tak percaya khasnya.

"Kenapa!? Aku ada salah apa?! Aku pergi kelamaan ya sampe kamu bosen??"

"G-gue sebenernya gak pernah serius sama lo, Hee. Ya, gue bosen. Lo juga selama di Singapura tuh jarang banget bisa gue telepon. Bahkan chat aja butuh berjam-jam baru bisa lo bales!"

Mulut Heejin sampai terbuka dibuat Hyunjin. Perkataan Hyunjin tadi sukses membuat Heejin merasa sesak dalam dadanya. Panggilannya pun sudah berubah menjadi 'lo-gue'

"Lagian kita udah lama, udah dua tahunan. Emangnya lo gak bosen sama gue terus?! Bosen kan pastinya.."

"H-hyunjin...jujur aku selama ini tulus cinta dan sayang sama kamu. Aku bahkan rasanya gak pernah bosen pacaran sama kamu. Aku beneran nyaman sama kamu, Jin...." ucap Heejin yang matanya sudah mengeluarkan air.

Gadis Jeon itu meraih kedua tangan Hyunjin, menggenggam kedua tangan kekar itu untuk meyakinkan Hyunjin. Tetapi dengan cepat ditepis oleh pemuda Hwang itu.

Hyunjin pun seketika memalingkan wajahnya dari Heejin.

"Gue gak minta lo buat tulus sayang sama gue kan?! Lo harusnya tau, kita ini masih remaja labil. Seharusnya lo gak terlalu berlebihan sampai bawa-bawa perasaan segala!"

Jika kalian ingin tau, Hyunjin mengatakan ini semua sambil mati-matian menahan air matanya yang hendak keluar. Tangannya pun mengepal berusaha menahan emosinya.

Hyunjin berbohong. Mana mungkin ia bosan dengan Heejin, itu tidak pernah sama sekali terpikirkan dibenak Hyunjin. Tapi ini adalah satu-satunya cara agar Heejin menjauhinya.

Gadis itu terlalu baik untuk Hyunjin, dan Hyunjin tidak ingin sama sekali menyakiti perasaan Heejin lebih dari ini.

Ini bukan keinginan Hyunjin tapi ia harus melakukan ini semua. Ia akan bertanggung jawab pada Yura dan akan menikahi gadis itu nanti, jadi tidak baik bukan jika ia masih berhubungan dengan Heejin?

"Enggak! Kamu bohong, Jin, aku tau kamu lagi bohong sekarang ini! Kamu gak mungkin bosen gitu aja! Selama ini kamu gak ada sama sekali nunjukin sikap kalo kamu bosen sama aku!! Kamu bohong kan?! Kenapa?!!"

Heejin berdiri dari tempatnya sembari meneriaki Hyunjin. Jangan lupakan jika gadis itu sedang menangis sekarang ini. Untungnya di kelas sepi, jadi mereka berdua tidak jadi pusat perhatian disana.

"Aku kenal kamu dari SMP, Jin. Aku kenal betul sama kamu! Aku tau sekarang kamu lagi bohong, kamu putusin aku pake alesan bosen itu bohong kan?!! Jujur sama aku! Apa yang lagi kamu sembunyiin dari aku, Hyunjin?!!!"

Brakk!!

"Lo gak sekenal itu sama gue! Gue gak lagi bohong sejarang ini, gue jujur kalo gue emang bosen sama lo! Gue pacarin lo tanpa perasaan suka sama sekali! Gue gak pernah bener-bener sayang sama lo selama ini, Heejin!!" balas Hyunjin dengan nada yang juga ditinggikannya sembari menggebrak meja.

Mistake ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang