40. accident

1K 122 19
                                    

Sesuai yang Yura bilang kemarin, hari ini ia benar mengajak Calista jalan-jalan. Tidak hanya berdua, Hyunjin memaksa ikut dengan mereka setelah selesai mengerjakan pekerjaannya di kantor tadi. Yasudah lah Yura perbolehkan saja. Toh juga ini kan bisa membuat rasa kekeluargaan mereka bertambah. Calista pastinya juga senang bisa menghabiskan waktunya bersama kedua orang tuanya.

Sekarang ini mereka ada di alun-alun. Katanya sih Calista pengen makan hotang yang dijual disini. Heejin sering ngajak dia kesini buat makan hotang soalnya, makanya dia jadi suka sama hotang.

Jadi tadi habis dari gramedia mereka langsung kesini. Mumpung masih sore dan gak panas kenapa enggak? Rencananya sih mereka mau keliling alun-alun sampe malam, sekalian ngeliat lampion-lampion malam disana.

"Ita makannya pelan-pelan, jadi belepotan gini kan," tegur sang papa sambil mengelap saos tomat yang menempel di sudut bibir Calista akibat keasikan makan hotangnya.

Calista ini, udah kayak gak makan bertahun-tahun. Padahal sebelum kesini tadi udah makan lalapan di tempat langganan Hyunjin sama Yura pas SMA dulu. Masih aja kurang.

"Abisnya enak pah!" balasnya yang membuat Hyunjin tersenyum sambil menepuk kecil pucuk kepala putrinya.

"Makan yang banyak sayang biar kamu cepet besar," kata sang mama yang membuat Calista mengangguk lalu melanjukan aksi makannya.

Yura jadi gemes sendiri karena tingkah anaknya itu. Calista ini, bener-bener mirip sama Hyunjin waktu makan. Yura jadi heran, kenapa gak ada sesuatu dari dirinya yang melekat pada Calista kecuali jenis kelaminnya? Kan dia yang bersusah payah hamilin Calista bukan Hyunjin. Tapi kenapa Calistanya malah jadi mirip Hyunjin?!!

Mengkesal.

Mengingat Hyunjin, Yura menatap pria yang sedang tersenyum ke arah putrinya itu lamat-lamat. Hyunjin yang sudah delapan tahun lebih ini hidup bersamanya, mengurus dan menafkahi keluarga kecilnya. Tapi kenapa, Yura belum memiliki perasaan yang pasti Hyunjin? Harus sedekat apa? Bukankah ini sudah sangat dekat?

Dirinya dan Hyunjin sudah sangat dekat, bahkan sudah memiliki anak. Tapi kenapa rasanya Yura tidak bisa menyanyangi Hyunjin lebih dari sekedar sahabat?

Tetapi entahlah. Kadang saja Yura merasa dirinya benar-benar nyaman ketika bersama Hyunjin. Kadang ada rasa tidak mau kehilangan pria itu dibenak Yura. Jadi apakah itu perasaan cinta? Atau hanya rasa kagum?

"Kenapa ngeliat akunya begitu? Aku ganteng ya? Baru sadar?" tanya Hyunjin membuyarkan lamunan Yura yang mana membuat perempuan itu menatapnya malas.

"Kenapa ngeliat akunya begitu? Aku ganteng ya? Baru sadar?" tanya Hyunjin membuyarkan lamunan Yura yang mana membuat perempuan itu menatapnya malas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dih? Memangnya aku liatin kamu gimana?" tanya Yura balik yang buat Hyunjin terkekeh pelan.

" Kamu liatin aku kayak terpukaw sama kegantengan aku gitu. Jangankan kamu Ra, aku juga sering terpukaw sendiri sama kegantengan aku. Banyak yang bilang aku titisan malaikat " katanya yang membuat Yura menghela pelan.

Mistake ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang