24. kerja sama

1.3K 140 8
                                    

Derrttttt derrttt

"Jin, Heejin hape lo bunyi..!"

Derrrttt Derrtttt

"Woy maleenn!!"

Gadis Jeon itu mendengus ketika teriakan Nakyung yang menggelegar itu membuyarkan lamunannya. Ia kemudian mengecek ponselnya untuk melihat panggilan telepon yang baru diterimanya.

Unknown number 2 missed call

Heejin mengerutkan keningnya ketika melihat notifikasi dua panggilan tak terjawab dari nomor tak dikenal yang ia terima. Tapi setelah itu dia menaruh ponselnya kasar tak peduli dengan notif itu. Paling hanya nomor iseng, salah sambung, atau tawaran rekening bank. Begitu pikirnya.

Derrrrtttt derrrrtt

"Duhh, siapa sih!?!!" gerutunya kesal ketika nomor tak dikenal itu kembali menelponnya.

"Angkat aja, kali penting," ujar Nakyung sembari menunjuk ponsel Heejin dengan dagunya.

Heejin berdecak malas, kemudian mengambil ponselnya. Memencet tombol berwarna hijau di ponselnya lalu menempelkan benda pipih itu di telinganya.

"Halo, siap—–"

"Benar saya bicara dengan Jeon Heejin?"

"Woy! Siapa lo?!!"

"Eee buset, galak amat neng jadi cewe.. Kalem euy."

"Penguntit gue ya?!!"

"Hidihh??! Buat apa coba gue nguntitin elo?? Hmm, gue tebak lo lagi di sbucks sama temen lo kan? Duduk berdua dipojokan buat nyari colokan?"

Heejin melihat ke arah layar ponselnya bingung, dahinta berkerut. Nomor tak dikenal menelponnya dan si penelpon itu tau apa yang sedang dilakukannya dan dimana ia berada sekarang.

Sedikit menyeramkan bagi Heejin.

"Penguntit gue emang lo ah!"

"Dah lah, gue tau karena gue ada disini juga. Tengok ke belakang lo.."

Mengikuti perintah dari orang ditelepon itu, Heejin menengok ke arah belakangnya karena saking penasarannya. Penasaran dengan rupa penguntitnya itu.

"Bakekokk!!"

"EEANJING!!"

Heejin terkejut karena orang yang menelponnya itu, sedangkan Nakyung terkejut karena keterkejutan Heejin.

Orang itu tertawa kecil melihat Heejin yang terkejut akibat ulahnya, yang mana membuat mereka menjadi pusat perhatian disana. Abis tadi Heejin teriaknya keras amat, pake suara dalam.

"Udah jadi penguntit, ngeselin lagi! Mau apa lo hah?!" tanya Heejin kesal.

Mengembangkan senyumnya, orang itu menarik kursi kemudian duduk diantara Heejin dan Nakyung yang menatapnya aneh.

"Baiknya kita kenalan dulu ya sist. Gue Yunseong nyah," ucap Yunseong sambil mengambil vanilla latte milik Nakyung kemudian menyeruputnya tanpa rasa bersalah.

Mistake ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang