37. lewat 8 tahun

1.2K 126 23
                                    

8 Years later..

"Mama hari ini aku ada les—–"

"Sama tante Heejin ya, mama mau cepet-cepet ke cafe, sayang."

Calista menghela samar lalu menganggukkan kepalanya pelan. Gak mamanya gak papanya selalu sibuk dan gak pernah ada waktu buat dia. Kadang Calista berpikir, dia ini sebenernya anaknya mama Yura atau tante Heejin sih?

Selama delapan tahun tumbuh, Heejin yang ngerawat Calista. Heejin yang selalu nemenin Calista. Mamanya? Sibuk sama urusan cafenya. Papanya? Sibuk sama urusan perusahaan kakeknya.

Tapi Calista ini cuma gadis kecil polos yang ngerti kalo kedua orang tuanya sibuk cari uang buat mereka bertahan hidup. Dia maklumin itu. Toh kesibukan orangtuanya gak parah banget. Malem hari masih ada buat nemenin dia main atau belajar, walau jarang.



"Yuraaaa? Wer ar yu?!"

Keduanya menoleh ke arah sumber suara yang diyakini suara milik Hwang Yunseong. Yura keluar dari kamarnya, meninggalkan putrinya yang sedang menyiapkan barang-barang untuk les nanti dan menghampiri Yunseong yang baru saja datang.

Memasukkan beberapa buku dan kotak pensil ke dalam tas ransel berwarna ungu pastel, Calista lalu keluar kamar sambil menggendong tasnya menyusul sang mama.

Bisa dia lihat mamanya sepertinya sedang sibuk dengan pamannya. Entah apa, Calista tidak tahu, intinya mereka saat ini sedang sibuk dan fokus pada tablet elektronik yang dipegang oleh pamannya.

"Coba dulu resep yang ini, gue yakin langsung booming. Lo kan jago ngedessert!"

Yura mengangguk setuju lalu mengambil tasnya yang ada di sofa. Pandangannya lalu beralih ke arah putrinya di ambang pintu menatapnya polos. Perempuan itu tersenyum lalu berjalan menuju Calista, berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan sang putri.

"Tante Heejin bentar lagi dateng. Kamu tunggu sendiri disini gapapa kan? Mama harus cepet-cepet ke kafe sama om Yunseong."

Calista mengangguk paham, yang mana membuat Yura tersenyum kemudian mengecup kedua pipi putri kecilnya itu.

"Jangan pergi kemana-mana ya, sayang, biar tante Heejin gak bingung nyariinnya. Tunggu aja dia bentar lagi sampe. Jangan lupa suruh tante Heejin kunci apartemennya lagi ya," ucap Yura yang lagi-lagi diberi anggukan paham oleh Calista.

Yura berdiri lalu mengacak gemas pucuk kepala putrinya kemudian berjalan ke arah Yunseong yang sedari tadi memperhatikan interaksi antara ibu dan anak itu dengan senyum miringnya.

"Yuk!"

"Calista ditinggal disini sendiri?" tanya Yunseong sambil menunjuk gadis kecil yang berjalan ke arah sofa itu.

"Kenapa? Gapapa kali, dia harus belajar mandiri. Udah yuk ah!!" balas Yura lalu menarik tangan Yunseong keluar dari apartemennya.

Yap, sampai sekarang mereka masih tinggal di apartemen. Tapi beda apartemen. Karena Calista yang terus bertumbuh makanya mereka pindah apartemen yang ada dua kamarnya. Pun lebih luas dari yang sebelumnya.

Kenapa gak beli rumah? Hyunjin gak mau, gak tau kenapa dia lebih suka tinggal di apartemen dibanding rumah. Padahal sendirinya jarang pulang ke apartemen dengan alasan kerjaan di kantor banyak.



~~~~

Heejin melirik jam tangan yang melingkar di tangannya lalu berdecak malas. Sudah lewat dua puluh menit jam Calista pulang les tetapi anak itu sampai saat ini belum menampakan dirinya sama sekali.

"Tu anak mana sih lama banget keluarnya!!" dumel Heejin sambil melepas kaca mata hitam yang ia kenakan.

Jika tidak demi rencana dan demi Hyunjin, Heejin tidak akan mau menyusahkan dirinya untuk menjemput anak orang lain panas-panasan begini. Tidak akan pernah mau.

Mistake ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang