Suasana di mobil keluarga kecil Hwang yang biasanya ramai akan canda tawa satu sama lain sekarang ini dilanda oleh keheningan. Hyunjin sibuk menyetir, Calista sedang merenung sembari melihat pemandangan dibalik jendela kaca, dan Yura yang tertidur karena kelelahan.
Tadi pas di kantor Hyunjin, Yura disuruh Hyunjin bersih-bersih ruangan dia. Makanya sekarang ini dia kecapekan sampe ketiduran. Hyunjin gak tau aja istrinya lagi hamil muda anaknya yang harusnya gak mikul beban berat-berat.
Ga da hati betol:'
Sementara Calista, di jok belakang ia masih memikirkan maksud dari perkataan tante Heejinnya itu. Kenapa mama dan papanya seharusnya tidak menikah? Apa ada yang memaksa mereka untuk menikah? Mungkin perjodohan? Calista bingung.
"Pahh..." panggilnya yang hanya dibalas dehaman oleh Hyunjin.
"Eumm, gak jadi deh."
Dan ia ragu bertanya pada papanya. Calista takut papanya akan marah padanya. Mood Hyunjin sejak kemarin sangatlah tidak baik. Daripada mati muda, Calista lebih memilih untuk diam dan mencari taunya sendiri.
"Papa masih berantem sama mama?" tanya Calista pelan, takut membangunkan sang mama yang sedang tertidur pulas.
"Memangnya kenapa?" tanya Hyunjin balik.
"Ya Ita kira udah baikan, soalnya papa sama mama tadi."
Hyunjin mengangkat kedua bahunya pertanda tak tahu. Tetapi sebenarnya ia masih bisa mengatakan bahwa dirinya dan Yura masih bertengkar. Walau Yura sudah beberapa kali melontarkan kata maaf padanya, Hyunjin tak pernah mau menggubris itu.
Katanya, sekali-kali Yura harus dikasi pelajaran, biar gak seenaknya aja. Gitu katanya.
"Papa sama mama biar mama kamu gak pulang sama om Nanamu itu."
Calista hanya mengangguk dan memilih untuk diam lagi. Jika ia bertanya lebih takutnya sang papa akan murka. Menatap papanya saja buat Calista ngeri karena daritadi Hyunjin memasang wajah dinginnya. Kecuali saat Hyunjin bertemu dengan Heejin tadi, pria itu langsung tersenyum.
dasar lakoste~
Sebenarnya Calista mulai paham sedikit demi sedikit permasalahnya. Papanya sering bersama tante Heejinnya dan mamanya sering bersama om Nananya. Itu sudah sangat jelas sebenarnya. Tetapi Calista ragu. Nanti tanya tante Heejin aja lah.
Sesampainya di depan apartemen mereka, Calista lebih dulu keluar dari mobil dan langsung berlari masuk ke apartemennya setelah menekan kode apartemen meninggalkan kedua orang tuanya disana. Calista malas jika mereka akan bertengkar lagi, walau mamanya sedang tidur.
"Ra? Bangun hey, udah sampe nih!" Hyunjin menepuk-nepuk pelan pipi Yura guna membangunkan istrinya yang mana membuat Yura langsung mengerjap dan perlahan membuka matanya.
"Eunghh, cepet banget sampenya," lenguhnya yang diakhiri uapan kecil dari mulutnya. Iya, Yura selelah itu memang.
Hyunjin berdecak kemudian melepas seatbeltnya, "kalo emang capek nanti langsung mandi, makan malem biar aku pesen online aja."
Pria itu lalu keluar dari mobilnya, meninggalkan Yura yang masih mengumpulkan nyawanya disana. Yura hanya menghela pelan, ia melepas seatbeltnya lalu keluar juga dari mobil dan masuk ke apartemennya untuk menyusul Hyunjin.
Yura tak habis pikir, Hyunjin berubah secepat itu. Hanya karena ia pulang larut saat itu dan menuduhnya menghabiskan waktu dengan Jaemin. Hyunjin ini posesif atau bagaimana sih?
"Jin, gak usah pesen. Biar aku aja yang masak," katanya pada Hyunjin yang baru saja hendak masuk ke kamarnya.
"Gak usah sok-sokan. Kamu istirahat aja. Kalo kamu sakit aku juga yang repot kan," Hyunjin lalu masuk ke kamarnya tak lupa menutup pintu kamarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake ✓
Fanfiction[17+] Alasan mereka bersama dan berpisah hanyalah karena sebuah kesalahan. ft. hyunjin of stray kids ©cryistalclear, 2O19