44. again

932 122 36
                                    

Hyunjin dan Yura keluar dari kamar mandi, pria itu mengusap-usap punggung istrinya. Tadi Yura ngeluh perutnya mual dan pengen muntah, jadi Hyunjin anterin ke kamar mandi.

Tadi malem udaranya dingin karena Hyunjin setel AC suhu paling rendah yaitu 16°, kata dia sih panas. Eh tapi dia sendiri bangun-bangun malah kedinginan dan juga buat Yura masuk angin pagi-pagi.

"Gimana? Udah mendingan?" tanya Hyunjin yang diberi anggukan pelan oleh Yura.

Pria itu lalu memapah istrinya menuju bangsal, membantu Yura duduk di bangsal. Hyunjin juga ikut naik, jadi dia mau duduk di sebelah Yura sambil meluk pinggang Yura. Memposisikan dirinya dan istrinya sama-sama berada dalam posisi nyaman.

"Raa.."

"Iya?"

"Pengen kelonan.."

"Ya tapi ini kamu lagi kelonan."

Hyunjin hanya terkekeh pelan lalu mencium sekilas bibir Yura. Sekarang ini Hyunjin dan Yura lagi duduk bersandar di atas bangsal Yura dengan posisi Hyunjin di sebelah kiri Yura dan memeluk Yura dari samping.

Tangan Yura yang patah ada di atas perut Hyunjin. Perempuan itu bersandar di bahu suaminya, sedangkan tangan kanan Hyunjin ada di pinggang Yura. Niatnya meluk tapi rada ngegrepe-grepe.

Dajjal bangetsz..

"Anak aku apa kabar?" tanya Yura yang buat Hyunjin memancarkan ekspresi tengilnya.

"Sebentar? Ini kamu minta anak?! Iya deh, na––"

"Calista maksud aku!!"

Pria itu hanya nyengir lalu mencium bibir Yura, lagi, untuk yang kesekian kalinya. Kalau dihitung dari tadi pagi jumlahnya udah 25 kali. Pas bangun tidur, sesudah mandi, sebelum muntah, dan sekarang ini.

"Baik, dia kemarin tidur di rumah kak Subin sama kak Arin. Cuma katanya kemarin malem tiba-tiba nangis inget mama," balasnya yang diberi oh-an ria oleh Yura.

Dengan alesan kangen pelukan Yura makanya Hyunjin duduk di atas bangsal bersama Yura trus minta kelonan. Parahnya, pintu kamar rawat Yura dikunciin sama dia biar gak ada yang ganggu dia sama istri kesayangannya ini.

"Pengen tidur sama kamu tapi takut tangan kamu sakit," Hyunjin lalu melengkungkan bibirnya ke bawah seperti ini ☹️

"Tidur sendiri dulu, papa."

"Berasa jomblo.."

"Yaudah tidur sama ayam sana..!"

Baru saja Hyunjin ingin membalas, tetapi,





"PUNTEN?! INI KOK PINTUNYA DI KUNCIIN YA?! CURIGA YANG DI DALEM LAGI PROSES FERTILISASI! BUKA WOY! MAU JENGUK NEH!"

Yura dan Hyunjin kompak menoleh ke arah pintu ketika mendengar teriakan seseorang dari balik pintu. Hyunjin mendengus kesal sedangkan Yura terkekeh pelan.

Hyunjin menurunkan tangan Yura perlahan dari perutnya dan menaruhnya di sebelah tubuh Yura dengan hati-hati, tapi tetap saja Yura meringis pelan karena sakitnya. Dengan malas, Hyunjin turun dari bangsal Yura berjalan ke arah pintu lalu membukakan pintunya. Terdapat lima biji laki-laki dan dua biji perempuan sudah berdiri di balik pintu lengkap membawa parsel buah, roti-rotian, dan air mineral.

"Ngapain anjir lo pada?" tanya Hyunjin agak kaget sih awalnya liat tamu yang dateng ada delapan orang. Kirain cuma Jaemin aja––tadi yang teriak itu Jaemin btw.

"Mau jenguk lah bodoh, lo kira mau piknik!" balas Yeji yang membuat Hyunjin menghela.

Pria itu kemudian menggeser tubuhnya ke samping, memberi gestur menyuruh para penjenguk itu masuk ke kamar rawat Yura. Setelah semua masuk, pintunya di tutup lagi.

Mistake ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang