41. bertemu kembali

976 127 32
                                    

"Ra bangun Ra!! Yura bangunnn!!!"

Jaemin bersimpuh dengan kepala Yura yang ada di pangkuannya sambil menepuk-nepuk pipi mantan kekasihnya itu berusaha menyadarkannya. Entah kenapa dada Jaemin terasa nyeri melihat mantan kekasihnya itu terbaring tak berdaya dengan darah yang terus mengalir dari dahinya itu.


"Ayo dibawa ke rumah sakit mas sebelum darahnya habis banyak! Pakai mobil saya aja!" tawar salah satu mas-mas disana yang diberi gelengan oleh Jaemin.

Pria itu kemudian menggendong Yura yang wajahnya bersimbah darah itu.

"Biar saya yang bawa dia, dia ini kenalan saya kok," lirih Jaemin lalu berlari kecil ke arah mobilnya dengan Yura. Yura harus selamat, apapun yang teejadi. Jaemin tidak mau tau!

Semua orang disitu hanya melihat tubuh kekar Jaemin yang mulai menjauh dari sana. Lami yang tadinya ikut melihat kondisi Yura menghela napasnya samar. Ia membiarkan Jaemin pergi meningkalkannya, mana mungkin dia bisa egois disaat seperti ini.

"Mobil yang nabrak mbak tadi itu malah nabrak pohon disana. Dua orang disana tidak sadarkan diri, bisa minta bantuannya bapak-bapak?" ucap salah satu bapak disana sambil nunjuk mobil hitam itu.

Beberapa orang itu berlari ke arah mobil hitam yang menabrak pohon besar di sisi jalan itu. Lami ikut. Ia terlalu kepo dengan hal ini. Ya, mungkin karena ini pertama kalinya Lami melihat kecelakaan langsung dengan mata kepalanya sendiri.

Mobil itu terlihat dikerumuni oleh warga sekitar. Beberapa mencoba mengeluarkan korban sekaligus pelaku tabrakan itu untuk dibawa ke rumah sakit. Alis Lami bertaut ketika melihat mobilnya. Mirip dengan punya Yunseong. Tapi memangnya Yunseong saja yang punya mobil itu. Pikirnya begitu.

Menyilangkan kedua tangannya di depan dada, Lami menatap kerumunan orang-orang ini malas. Ia ingin pulang tetapi ia juga ingin melihat orang mabuk yang menabrak mantan kekasih calon suaminya yang membuat Jaemin meninggalkannya karena membawa Yura ke rumah sakit.

Saat orang-orang itu mengeluarkan korban+pelaku dari jok penumpang sebelah kemudi, mata Lami membulat melihat sosok kakak perempuan seperjuangannya dengan hidung dan pelipis yang mengeluarkan darah. Tidak sebanyak Yura, tapi bukan darahnya yang membuat Lami panik.

"K-kak Heejin?!! Berarti satunya lagi––"

"Ayo cepat dibawa ke rumah sakit!!"

"Kak Yunseong!!!"


"Kak Yunseong!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hyunjin melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya, sudah dua puluh menit berlalu istrinya belum juga kembali. Di toiletnya lama atau beli gulalinya lama? Hyunjin jadi pengen marahin Yura pasal suka menjelajah alun-alun sendirian dan buat dia khawatir.

"Mama mana ya, pah? Kok gak balik-balik? Lama banget," tanya Calista sambil celingak-celinguk mencari keberadaan mamanya.

"Mama kamu itu traveller, suka menjelajah sana sini habis itu hilang gitu aja. Liat aja nanti sampe rumah, papa buat dia gak bisa jalan biar gak bisa kemana-man," balas Hyunjin yang buat Calista kaget natap papanya.

Mistake ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang