17. berubah haluan

1.5K 184 23
                                    

nungguin ya?

_________________________________

"Kamu ngapain bawa aku kesini?"

Tanpa menjawab pertanyaan Yura, Jaemin keluar dari mobilnya—–Jeno, lalu meregangkan tubuhnya sejenak. Diikuti oleh Yura yang masih bingung, kenapa Jaemin membawanya ke rumah sakit??

"Na?!" panggil Yura yang membuat Jaemin menoleh ke arahnya.

"Mau periksa hati," balas pemuda itu enteng.

Yura tersentak mendengarnya, "Kamu liver!?"

Bisa-bisanya berpikir begitu...

"Ternyata habis ngews sama Hyunjin kamu jadi goblok gini ya.." sindir Jaemin yang diakhiri kekehan kecilnya.

Yura memejamkan matanya sejenak sembari menundukkan kepalnya. Jujur, ia malu mendengar Jaemin mengatakan hal itu padanya. Dia seperti merasa....hina?

Tetapi memang begitu kenyataanya. Yuralah yang menggoda Hyunjin untuk melakukan hal terlarang saat itu.

"Yuk..."

Jaemin kemudian menarik tangan Yura, lagi. Tapi kali ini lebih lembut dibanding tadi. Tidak ada unsur cengkraman dan paksaan. Yura pun hanya pasrah, memilih ubruk diam dan mengikuti Jaemin tanpa banyak bicara lagi. 

Dibawanya Yura masuk ke dalam rumah sakit oleh Jaemin. Sampai di lobi, pemusa itu menyuruh Yura untuk duduk di kursi tunggu, sedangkan dirinya pergi ubtuk mendaftar di bagian resepsionis rumah sakit.

Yura hanya menatap punggung Jaemin yang sedang sibuk berbincang dengan salah satu resepsionis itu bingung. Bukan berbincang anjir, lebih tepatnya mendaftar.

Jaemin sakit? Sakit hati? Liver?! Sejak kapan mantan pacarnya itu punya riwayat sakit hati?

Sejak tau lu hamil anak Hyunjin, say..

Bodohnya Jung Yura malah menganggap kata periksa hati nya Jaemin itu hal yang serius.

"Hei? Bengong aja.."

Yura tersentak kaget ketika Jaemin menepuk pundaknya pelan. Lah? Ni anak kapan baliknya coba?

"N-na? Kamu gapapa kan??" tanya Yura cemas yang membuat Jaemin mengulas senyum tipisnya sembari mendudukkan dirinya di sebelah gadis Jung itu.

" Kamu bisa liat aku? Bisa liat aku baik-baik aja? Bisa liat aku hancur gak? "

Dalam keadaan seperti ini bersama seorang Na Jaemin itu membuat Yura rasanya ingin sekali mengeluarkan air mata. Kenapa? Yura rasanya bersalah sekali pada Jaemin. Ia merasa bersalah tak bisa mempertahankan hubungan mereka, telah mengkhianati Jaemin, bahkan membuat Jaemin kecewa.

Tapi tetap saja, jika ia menangis apa semuanya akan kembali seperti semula? Apakah Jaemin masih mau menerimanya lagi? Apakah masalahnya akan selesai? Tidak kan. Tidak akan ada keajaiban apa-apa. Yura pun tidak ingin terlihat secengeng itu.

"Na, aku—–"

Derttttt Dertttt

Bunyi dering ponsel itu berhasil memotong omongan Yura sejenak. Yura kemudian mengambil ponselnya yang berdering di dalam tasnya untuk melihat telepon yang masuk.

Hyunjin
accept  |  decline

Oh, ternyata Hwang Hyunjin yang baru inget sama istrinya.

Mistake ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang