"Gimana keadaan Yura?"
Jaemin yang awalnya sedang meminum kopi yang beberapa saat lalu ia beli di koperasi menoleh ke arah Hyunjin dan menatapnya sengit. Ia berdecih lalu menutup botol kopinya itu sebelum bangun dari duduknya.
"Sebenernya lo niat gak sih nikahin Yura?!" tanya Jaemin kesal yang membuat Hyunjin mendengus malas.
"Gue nanya baik-baik Jaemin, gak usah mancing emosi gue bisa gak?!" balas Hyunjin sarkas.
"Oke, sekarang gue tanya, istri lo itu siapa sih sebenernya? Yura atau Heejin?!"
"Ya Yura lah––"
"Tapi siapa yang lo prioritasin? Lo bilang istri lo Yura tapi lo sendiri pergi nemenin Heejin yang notabenya mantan pacar lo. Mantan loh, Jin, sedangkan Yura? Dia temen hidup lo men. Kenapa lo ninggalin dia? Dia nanyain lo tadi!! Mana tanggung jawab lo sebagai suami?!"
Hyunjin terdiam, dari rautnya Jaemin benar-benar serius kali ini. Bahkan tatapan pria bermarga Na itu lebih sadis daripada dirinya yang menandakan bahwa sekarang ini Na Jaemin sedang tak main-main.
"Jaemin lo gak ngerti, Heejin lumpuh! Kakinya mati rasa, kasihan dia..!"
Mendengar pernyataan Hyunjin itu, Jaemin tertawa. Pria itu kemudian memukul pelan lengan Hyunjin lalu kembali menatapnya kesal.
"Bagus dong, dapet karma tuh orang. Lo gak tau ya kejadian dimana istri lo ketabrak di alun-alun tadi? Lo tau biangnya siapa? Sepupu lo sama mantan lo itu bangsat!"
"Jangan ngada-ngada brengsek, Heejin gak mung––"
"Gak mungkin? Buktinya sekarang mungkin tuh. Lo mau bilang Heejin itu baik? Iya dia baik, sebelum lo ngelakuin kesalahan dengan ngehamilin pacar gue waktu itu. Sebelum lo nikah sama Yura, Heejin itu orang baik. Tapi sesudah itu?"
Jaemin mendengus lucu.
"Coba lo pikir sekali lagi, kenapa Heejin mau buang-buang waktunya, capek-capekin diri buat ngerawat Calista yang notabenya anak yang buat lo harus tanggung jawab dan ninggalin dia? Dia mau dapetin lo lagi men!!"
Hyunjin menghela pelan lalu memijat pelipisnya pusing. Ia seperti sudah di skakmat oleh si Jaemin ini. Pria bermarga Na itu kemudian menepuk pundak Hyunjin pelan, kasihan pada Hyunjin. Mengabaikan istrinya demi orang yang salah.
Secinta apa sih Hyunjin ini kepada Jeon Heejin?
"Yura udah nerima lo, udah mau buka hati buat lo, juga buat anak lo. Tapi kenapa lo abaiin dia? Lo mau buat dia kecewa berapa kali?!"
Hyunjin menunduk setelah mendengar ucapan Jaemin, sesering itu kah dia membuat Yura kecewa?
ya menurut lo?
"Kalo lo begini terus, maaf aja kalo gue ikut campur rumah tangga lo. Yura memang salah dari awal, tapi lo yang pengen begini kan? Lo yang mau tanggung jawab dan nikahin dia kan? Tapi kenapa lo gini, Jin? Kalo gak niat dari awal mending lo bilang sama gue. Biar gue yang nikahin dia. Biar gue yang nanggung perbuatan lo!"
Jaemin mengusap wajahnya kasar lalu menatap lawan bicaranya itu malas. Hyunjin hanya diam tanpa mau menyahutinya. Mungkin pria bermarga Hwang itu sudah menyesali perbuatannya.
"Temuin Yura di dalem, tadi dia nanyain lo. Kata dokter, bentar lagi dia bakal di pindah ke kamar inap. Sebenernya belum boleh karena kondisinya belum stabil. Tapi dia minta dipindahin. Kamarnya masih di siapin," ujar Jaemin.
"Makasi udah jagain istri gue tadi, dan lo gak usah repot-repot ngurusin rumah tangga gue. Gue bisa urus ini sendiri!"
Hyunjin masuk ke dalam ruang ICU setelah mendapat izin dari dokter, meninggalkan Jaemin di luar. Pria itu berjalan ke bangsal istrinya yang sepertinya sedang tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake ✓
Fanfiction[17+] Alasan mereka bersama dan berpisah hanyalah karena sebuah kesalahan. ft. hyunjin of stray kids ©cryistalclear, 2O19