Mistake ✓

1O. jujur ke keluarga

deerrtt! deerrtt!!

"Jangan bengong mulu kampret, hp lo berisik dari tadi!!"

Yura seketika menoleh ke arah Hyunjin yang sedang menyetir mobil lalu menoleh ke arah ponselnya yang sedang digenggamnya. Benar saja, ada panggilan yang masuk.

Padahal Yura pegang ponselnya, kenapa dia sama sekali gak ngerasa getaran ribut dari benda pipih itu? Apa yang dari tadi ia pikirkan??

Incomming Call...

Nana🧚‍♂️
accept  |  decline

Setelah sekian malam terlewati, akhirnya panggilan telepon dari kontak bernama Nana🧚‍♂️ itu didapatkan Yura juga.

Disaat yang seperti ini.

"Jaemin nelpon.."

" Yaudah angkat, biasain aja ngomongnya. Jangan buat dia curiga," balas Hyunjin tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan raya.

"Gue takut, Jin.."

"Dih. Jaemin gak doyan manusia kalik!"

Yura menghela napasnya berat lalu memencet kontak bertuliskan 'Nana🧚‍♂️' itu, menekan gambar telepon berwarna hijau lalu menempelkan benda pipih itu di telinganya.

Menghubungi Jaemin kembali.

"YURAAAA!!"

"Naa! Kaget, biasa aja kali..!"

"Kangen! Kenapa gak langsung jawab? Sibuk?! Songong amat sih!"

"Dih."

"Gak kangen aku?!!"

"Gak perlu aku jawab juga kamu pasti tau kan jawabannya."

"Kok kamu gini?"

"Gini apa??"

"Biasanya bakal marahin aku kalo gak bales chat. Kamu kenapa? Marah ya? Maaf, kan aku sibuk banget buat persiapan lomba. Bangun pagi tidur larut, bener-bener gak ada waktu buat cek hape. Ini aja aku sempet-sempetin buat nelpon kamu untuk ngasi kabar. Aku kira kamu ngerti..."

"Enggak Naa! Aku gak marah kok. Kamu gimana kabar disana??"

" Baik sih. Besok aku lomba trus 3 hari lagi aku pulang. Tunggu aku ya. Jangan berpaling. Lulus nanti aku lamar "

Bukan merupakan kata-kata haru tapi bisa buat air mata Yura keluar gitu aja. Apa Jaemin bisa nerima Yura sekarang?

"Gak dijawab! Gak mau nikah sama aku ya???"

Yura mengulum bibirnya kemudian memejamkan matanya sejenak. Dia sama sekali gak mau kehilangan Jaemin. Tapi janin yang tumbuh di rahimnya? Itu milik Hyunjin. Dan memang Jaemin mau nerima itu?