35. curiga

1.1K 111 15
                                    

"Kak, kakak kenapa sih makin hari makin buat aku tambah cinta aja?"


"Na, gue ke depan dulu ya, nyari belalang..!"

"Na, gue ke toilet bentar ya..!"

"Na, kunci mobil gue kayaknya ketinggalan deh, coba gue cek dulu ya..!"



Jaemin ngangguk tiga kali, menatap teman-temannya yang tiba-tiba pergi meninggalkannya dengan pacar barunya berdua di kulo.

Hari ini mereka ada di kedai kulo tempat tongkrongan biasa mereka. Tapi tambah satu personel. Siapa lagi kalo bukan gadis cantik bernama Kim Lami yang baru beberapa hari yang lalu menyandang status sebagai kekasih seorang Na Jaemin.

Karena Haechan, Renjun, dan Jeno pergi dengan alasan yang berbeda-beda tinggal lah Jaemin dan Lami di kulo sana. Daritadi tangan Jaemin terus digenggam Lami sampai pemuda Na itu merasa tangannya mulai berair. Tapi tidak masalah, jika itu yang membuat kekasihnya senang.

"Kamu kapan ulangan semester? Gak belajar?" tanya Jaemin yang membuat Lami berpikir sejenak.

"Gak tau kak, aku kan bukan pemerintah.."

"Ya setidaknya kan harus tau biar kamu bisa belajar yang bener. Nanti kalo dapet ranking satu aku traktir sepuasnya," ucap Jaemin lalu mencubit gemas pipi Lami.

" Iya aku belajar, tapi kakak temenin ya? Biar aku tambah semangat "

Tangan Jaemin yang tadinya berada di pipi Lami berpindah ke pucuk kepalanya. Menepuknya pelan lalu mengangguk sembari tersenyum.

Sementara ketiga mahkluk yang tadi izin pergi dengan alasan yang berbeda-beda itu meringis geli mengintip dua sejoli baru itu dari balik kamar mandi. Tumpuk tiga kepalanya kalo dilihat dari depan.

Jeno dibawah, Haechan ditengah, dan Renjun yang paling tinggi diatas.

"Ishh anjir, mau aja Jaemin mungut tu cewe," cibir Haechan sambil menggeliat geli yang mana membuat kepalanya kepentok sama dagunya Renjun.

"Sakit babi!!"

"Omonginnya di belakang aja, disini sempit njir!"

Sesuai arahan Jeno, mereka bertiga sekarang ada di belakang kedai a.k.a tempat parkir. Lebih tepatnya dibawah pohon mangga gais sekalian ngadem, soalnya ini lagi siang bolong. Mahatarinya semangat banget menyinari dunia.

"Dari tadi gue mual anjir denger omongannya," ucap Renjun memulai konvensi julid sambil ngusap dahinya.

"Hamil kali lu, Njun.."

Pletak!

Kini giliran Haechan yang mengusap dahinya yang terasa berdenyut karena habis dijitak sama jari sakti mantra gunanya Renjun.

"Iya sih gue seneng dia udah bisa cari pengganti Yura, tapi yang bagusan dikit ngapa sih. Emang di kampus itu pada kurang cewe-cewe gitu sampe dia mau jadiannya sama bocah SMA gitu..!!" timpal Haechan setelah selesai dengan kegiatan mengurangi rasa sakit di jidatnya.

Padahal kan dia yang nyuruh Jaemin buat bahagia cari pengganti.

" Cantik sih Chan, cuma gimana ya, gue dari awal gak suka aja sama auranya. Eak, setan kali dia ya. Negatip auranya lur " kata Jeno yang diakhiri kekehan.

"Kalo dulu dia ngebucin gitu sama Yura kok gue suka aja ngeliatnya. Padahal lebih geli Yura daripada Lami.." ini Renjun yang ngomong.

Setelah itu hening, entah mereka bertiga memikirkan apa intinya semua berlarut dalam pikiran masing-masing.

"Balik ke sana lagi?" tanya Jeno yang dengan cepat diberi gelengan kuat oleh kedua temannya.

"Ogah! Pulang yuk. Biarin aja lah mereka. Enek gue disana lama-lama!"

Mistake ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang