51. she's finally know

1.2K 149 50
                                    

Hyunjin masuk ke apartemennya setelah selesai menjemput Calista dan membawanya ke rumah Heejin. Selain Heejin yang minta, Calista juga mau main-main ke rumah Heejin, jadi yaudah.

Yura yang tadinya sedang duduk di ruang tengah sembari baca majalah langsung menoleh ke arah Hyunjin ketika menyadari kehadiran suaminya itu.

"Loh? Ita mana?" tanya Yura dengan alis bertaut karena tidak menemukan keberadaan putrinya dengan Hyunjin.

"Peduli apa kamu sama dia?" sarkas Hyunjin sembari mengunci pintu apartemennya.

"Aku kan mamanya, ya jelas aku peduli.."

Hyunjin mendengus lalu pergi ke kamarnya tanpa mau menggubris Yura lagi. Sedangkan Yura hanya menghela. Ia menaruh majalahnya di meja di depannya lalu menyusul Hyunjin ke kamar.

Ini tidak bisa dibiarkan terus menerus. Yura dan Hyunjin harus berbaikan. Setidaknya Hyunjin tidak sarkas melulu kepadanya. Yura tak mau banyak pikiran yang nantinya akan berdampak pada kandungannya.

Dibukanya pintu kamarnya dimana langsung menampilkan Hyunjin yang sedang duduk di kasur sambil bersandar di headboardnya sambil memainkan ponselnya.

"Hyunjin?" panggilnya yang hanya dibalas dehaman oleh Hyunjin tanpa mau menoleh ke arah Yura.

Yura menutup pintu kamarnya lalu mendekat ke arah Hyunjin. Perempuan itu mendudukkan dirinya di tepi kasur di sebelah Hyunjin tapi Hyunjin tidak menggubrisnya sama sekali. Ia masih tetap fokus dengan ponselnya.

"Sampai kapan kita mau begini terus? Kamu gak kasihan sama Calista ngeliat kita berantem terus?"

Hyunjin menaikkan satu alisnya, pandangannya masih terfokus pada ponselnya.

"Makanya jangan mulai duluan!!" balas Hyunjin dengan nada dinginnya.

"Yaudah, aku minta maaf ya? Mau ya maafin aku? Jangan marah lagi? Udahan berantemnya.." ucap Yura yang membuat Hyunjin mengalihkan pandangannya padanya.

"Harus banget dimaafin?"

"Harus lah!"

"Kalo gak mau, gimana?"

"Nanti aku sedih. Aku kangen banget sama kamu, Jin. K-kalo kita berantem terus juga gak baik untuk Calista.." balas Yura dengan kepala tertunduk sembari meremat ujung kemejanya.

Hyunjin tersenyum tipis, ditaruhnya ponselnya di nakas lalu menarik tangan Yura agar istrinya itu mendekat padanya dan memangkas jarak diantara mereka.

Ditaruhnya tangan Yura di pundak Hyunjin oleh Hyunjin, pria itu lalu menangkup wajah istrinya sembari mengusap pipinya dengan jempolnya.

"Apa yang aku dapet kalo aku maafin kamu?" tanya Hyunjin sambil menatap Yura intens.

"Kamu bakal dapet apa yang kamu mau. Kamu bakal dapet ad––"

"Aku mau kamu hari ini..!!"

Hyunjin memiringkan sedikit kepalanya lalu melabuhkan ciuman di bibir Yura. Bibir yang selama beberapa hari kemarin beradu argumen dengannya. Yang semula tak ada pergerakan, Hyunjin memulai lumatan yang mana menimbulkan suara decapan.

Yura tak memberontak atau apapun, ia membiarkan Hyunjin melakukan sesukanya jika itu yang membuat Hyunjin tidak marah lagi padanya. Yura hanya membalas sebisanya yang mana membuat Hyunjin yang mendominasi.

Pria itu kemudian mendorong bahu Yura dan membalik posisinya. Jadi sekarang ini Yura ada dibawah Hyunjin yang sedang menampilkan smirk padanya.

derrrttt derrtttt

Baru saja Hyunjin ingin melanjutkan aksinya kembali, bunyi ponsel yang berdering menggagalkan niatnya. Pria itu berdecak lalu mengambil ponselnya. Oh, bukan ponselnya, berarti ponsel Yura yang ada diatas meja rias.

Mistake ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang