Dhiya berada di sebuah taman dekat rumah,Dhiya duduk di ayunan yang sedikit berkarat dengan menatap pada sebuah anak kecil yang sedang bermain. Tertawa lepas seakan memperlihatkan betapa bahagia dirinya.
Tiba-tiba anak yang Dhiya perhatikan itu menghampirinya,memberi 1 tangkai bunga yang entah Dhiya tidak tau itu bunga apa?
"Kakak jangan sedih ya." ucap anak kecil itu lalu pergi meninggalkan Dhiya, Dhiya memperhatikan anak kecil itu yang menghampiri kedua orang taunya.
Dhiya tersenyum menatap bunga tersebut,lalu menatap ke langit yang tengah memperlihatkan bahwa sunsetnya akan ketenggelam.
***
"Kamu tau kalau Senja yang selalu kamu bicarakan itu adalah cara matahari pamit untuk menerangi sisi bumi yang lain.""Iya.Bukan cuman kamu yang ia hangatkan."
Setelah mengucapkan itu Dhiya menarik napas menetralkan rasa nyeri yang ada di hatinya.
"Namun senja akan selalu ada untukmu,menghangat dirimu walau hanya sesaat. Dan Karena dia pun kamu bisa menikmati indahnya walau hanya sesaat namun akan selalu kembali walau luka yang dia tinggalkan."
***Setelah itu Dhiya berdiri dari ayunan tersebut lalu bergegas pulang,dalam perjalanan pun tampak biasa aja, sesampai dirumah.
"Assalamualaikum." ucap Dhiya.
"Wa'alaikumsalam,darimana kamu Dy."
"Habis dari taman,Dhiya kekamar ya bun." tanpa menunggu balasan Santi Dhiya langsung bergegas kekamar.
Sesampai dikamar Dhiya langsung menuju kamar mandi,membersihkan diri setelah hampir 10 menit Dhiya selesai dengan baju koas dan hot pants. Dhiya langsung mengambil laptop bermain game untuk menghilang rasa badmoodnya.
Setelah berjam-jam main laptop itu tidak membuat rasa badmood Dhiya hilang, lantas Dhiya pergi kekamar mandi buat bersiap-siap untuk pergi nonton. Sendiri? Itu sudah menjadi kebiasaan Dhiya dan Dhiya suka itu.
Setelah selesai Berpakaian, Dhiya memakai baju kaos putih celana jeans hitam sepatu kets dan tas selempang. Setelah itu Dhiya langsung Keluar dari kamar. Dan Ternyata di ruang tamu ada Santi.
"Ehh Dy? Mau kemana?" tanya Santi.
"Mau nonton bun."
"Sendiri?" tanya Santi.
"Iyaaa. Yaudah Dhiya pergi Assalamualaikum" pamit Dhiya sambil menyalim tangan Santi.
"Wa'alaikumsalam,hati-hati."
Setelah itu Dhiya keluar, memasani motornya lalu pergi,tak lupa memasang headset,dan itu sudah menjadi salah satu kebiasaan Dhiya. Sesampai di mall yang dituju Dhiya langsung memparkir motornya.
Saat memasuki mall Dhiya langsung menuju bioskop,sesampai di lantai 4 ternyata banyak yang nonton dan rata-rata mereka berdua dan rombongan. Dan mungkin hanya Dhiya yang datang sendiri. Setelah mengantir.
"Film apa?"
"Mission impossible-fallout."
"Mau jam berapa?"
"20:00." Ucapan Dhiya. Lalu menerima tiketnya.
Setelah membeli tiket Dhiya langsung menuju gramedia untuk melihat novel-novel Sesampai Dhiya langsung di sungguhkan oleh novel the godfather, setelah itu Dhiya berkeliling lagi dan mendapat satu novel. Setelah dirasa cukup Dhiya langsung membayar novel tersebut lalu kembali ke bioskop,dan ternyata 15 menit lagi film Dhiya main. Sesampai di bioskop Dhiya langsung membeli makan dan minuman.
Setelah 2 jam menonton filmnya selesai,saat Dhiya keluar dari mau Keluar dari bioskop Dhiya melihat sosok yang menjadi beban pikirannya.
"Loh dimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
WHERE MY HOME? (REVISI)
Teen FictionFOLLOW DULU KARNA ADA BEBERAPA PART YANG TERKUNCI❗❗ Jangan lupa follow dan vote❤ Vote dari kalian adalah kesenangan tersendiri bagi author. ❗WARNING❗ TYPO BERTEBARAN DIMANA MANA❗❗ **** Sesuatu yang rusak bukan berarti yang lainnya rusak. Jika rusak...