37

269 13 0
                                    

Dhiya turun dari kamar lengkap dengan pakaian olahraganya. Hari ini Dhiya berniat buat jogging dari rumah sampai ke taman.

"Bun,Dhiya izin jogging ya." izin Dhiya yang langsung di iyakan oleh Santi.

Saat hendak membuka pintu,tiba-tiba ada sebuah tangan yang melayang bebas hingga mengenai jidat Dhiya.

"Aish." keluh Dhiya sambil mengusap keningnya.

Dan si pelaku langsung terlonjak kaget.ketika mendengar suara rintahan seseorang.

"Ehh sorry,gw ngak sengaja." sesalnya sambil mengusap Kepalanya Dhiya.

"Sengaja atau sengaja."

"Ngak sengaja serius Dy." ucapnya.

"Loh ngapain kesini?"sinis Dhiya.

"Mau ngajak loh jogging." ucapannya lalu Melihat Penampilan Dhiya dari atas sampai bawa. "Ahhh nah,pas kan. Emang kalau jodoh ngak kemana." lanjutnya.

"Endasmu jodoh-jodoh." ucap Dhiya lalu menutup pintu dan berjalan keluar rumah,merasa tak ada yang mengikuti Dhiya berbalik dan menatap seseorang yang tengah menatap dengan bingung.

"Loh ngapain disitu bambang." kesana Dhiya.

"Lah emang mau kemana?" tanya balik dengan polos.

"KUA!!!" ucap Dhiya kesal.

"ahhh ayok-ayok." jawabnya dengan semangat 45."

"Ehh oneng kita mau joging, otak loh dasar emang!!!" kesel Dhiya.

"Oh Iyaaa lupa." ucapnya sambil menepuk keningnya lalu menghampiri Dhiya.

Setelah lari dari rumah Sampai ketaman,Dhiya langsung duduk di bangku taman sambil meluruskan kakinya dan mengantur napasnya.

Tiba-tiba Dhiya terlonjak kaget,saat sebuah benda dingin menyentuh pipinya dan saat melihat si pelaku muka Dhiya kembali datar.

"Jangan jutek-jutek napa sama gw,nanti cepat tua loh." ucapnya sambi memberikan Dhiya air tersebut yang langsung diteguk hingga setengah.

Alif memperhatikan wajah Dhiya yang terkena sinar matahari. Alif cukup terpesona beberapa saat,karena Dhiya yang tiba-tiba berpindah tempat karena sinar matahari tersebut.

Alif pindah kesamping Dhiya. Keduanya sama-sama bungkam masih enggan untuk berbicara duluan. Alif menarik napas dalam lalu menghembuskan dengan pelan. Lalu menyampingkan dirinya untuk menghadap ke Dhiya.

"Dy... Gw minta maaf." ucap Alif yang hendak mengenggam tangan Dhiya namun di hempas langsung olehnya.

"Ngak ada yang perlu minta maaf dan memaafkan." ucap Dhiya.

"Loh ngak salah,yang salah gw karena terlalu berharap sama loh yang nyata gw hanya menjadi perusak di hubungan loh dan cewek itu." lanjutnya.

"Jangan ngangu gw. ini yang terakhir." ucap Dhiya.

"Gw ngak bisa jauh dari loh Dy.please  jangan gini." ucap Alif lesu.

"Lalu gw harus apa? Menahan sakit saat liat loh dan Dini jalan!!!?,Menahan sakit ketika loh lebih memilih Dini ketimbang gw!!!?, Iyaa!!!!? Loh ngak perna ngak sih pikirin perasaan gw saat liat loh sama Dini?? Loh ngak tau kan betapa berharapnya gw di posisi Dini. Sebenarnya siapa sih yang jadi perusak.Gw atau Dini?." Tanya Dhiya.

"Ngak yang jadi perusak ataupun merusak. Gw sama Dini hanya teman,dan perasaan gw sama loh itu beda Dy." jelas Alif.

Dhiya diam.

Saat hendak berdiri Alif langsung menarik Dhiya dengan sekali tarikan yang membuat Dhiya harus menabrak dada bidang Alif. Dhiya mengangkat wajahnya dan bertepatan Alif juga tengah menatapnya untuk beberapa detik mereka bertatapan. Namun Dhiya dengan cepat sadar dan langsung melepas pelukan tersebut.

WHERE MY HOME? (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang