"Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam,loh Dy kok kamu cepat pulang?" tanya Santi heran.
"Dhiya izin bun,Dhiya mau pergi." ucap Dhiya.
"Mau kemana?" tanya Santi penasaran.
"Adalah pokoknya."
Setelah itu naik kekamar,Dhiya berniat pergi ke bioskop untuk menghilang rasa stressnya.Dhiya langsung kekamar mandi Setelah selesai Dhiya langsung bersiap Dhiya hanya memakai baju kaos biru dongker jeans hitam sepatu kets adidas putih dengan rambut yang di gerai. Setelah selesai Dhiya langsung keluar kamar.
"Dhiya berangkat ya bun. Assalamualaikum." pamit Dhiya.
"Wa'alaikumsalam."
Dhiya keluar rumah untuk menunggu grabnya. Dan di ujung jalan ada seseorang yang memperhatikan Dhiya dengan bingung. Setelah menunggu akhirnya grabnya pun datang dan orang tersebut juga mengikut Dhiya. Tak sampai 10 menit akhirnya Dhiya sampai begitu pun orang yang mengikuti Dhiya.
Dhiya masuk kedalam mall menuju bioskop,setelah memesan tiket dan makan minum Dhiya menunggu di depan studio sambil memainkan handphone. Setelah 15 menit menunggu akhirnya filmnya pun main. Setelah hampir 2 jam lebih Dhiya menonton,setelah selesai Dhiya langsung menuju ke toko buku dia ingin membeli novel padahal dirumah masih ada 2 novel yang baru dia beli dan belum selesai dibaca.
Setelah 15 menit berkeliling akhirnya novel yang dia mau pun ketemu.setelah membayar langsung keluar dari toko buku itu,karena terlalu serius main handphone Dhiya sampai menabrak seseorang.
"Ehh sorry-sorry." ucap Dhiya.
"Hati-hati makanya." Balas orang itu.
Dhiya langsung menatap orang tersebut dengan kaget. "Ehh David."
"Makanya kalau jalan hati-hati jangan terlalu serius dengan hp." ucap David menjelaskan.
"Hehehe sorry." ucap Dhiya cengegesan.
"Loh kok sendirian cowok lo mana?" tanya David.
"Gw kalau jalan suka sendiri." balas Dhiya.
"Dih,jomblo loh kentara banget ya." ejek David dengan cengegesan.
"Sialan lo."
"Yaudah jalan bareng gw yuk,biar jomblo loh ngak kentara banget." tawar David.
"Lah emang loh kagak punya cewek?" tanya Dhiya.
"Kagak ada." dengan polos David menjawab itu.
"Kampret loh emang ngatain gw jomblo lah lo sendiri jomblo juga." ucap Dhiya dengan kesel.
"Yaudah yuk." ajak David.
Mereka memasuki timezone tempat bermain Dhiya waktu kecil bersama Ayahnya, bahkan ayahnya mempunyai 1 tas yang berisi tiket bermain.
"Loh mau main apa?" tanya David,setelah mengisi saldo kartunya.
"Main basket yok." ucap Dhiya dengan semangat.
David hanya mengangguk lalu berjalan ke tempat permainan basket saat dimulai. David sudah melampaui skor Dhiya,waktu habis dengan kesal Dhiya menghentak kakinya membuat David tertawa karena sifat ngambek Dhiya seperti anak kecil.
"Loh curang ihh." ucap Dhiya dengan muka yang di tekuk.
"Lah curang gimana? Orang gw main fair kok." balas David acuh.
"Ihh lo ngeselin." Final Dhiya dengan cemberut.
David menghelas nafas pelan. "Yaudah loh mau apa? Biar ngak ngambek lagi." tanya David.
"Mau eskim." ucap Dhiya dengan semangat.
"Yaudah yuk." setelah itu David menarik tangan Dhiya. Membuat Dhiya terdiam beberapa saat.
Sampai akhirnya sentilan kecil di hidung Dhiya membuatnya tersadar "ehh,Apaan sih loh ucap Dhiya sambil mengusap hidungnya."
"Lah lo juga ngapain bengong gitu? Baru kali ini ya di pengan sama cowok ganteng? Makanya kalau jomblo jangan terlalu lama." ucap David panjang lebar.
Dhiya yang mendengar itu tak percaya. "Dih pede gila loh." ucap Dhiya jijik.
"Jadi ngak nih eskrimnya." ucap David mengalihkan pembicaraan.
"Jadi dong." balas Dhiya dengan semangat.
David yang melihat hanya menggeleng-geleng kepala baru kali ini ketemu cewek seperti Dhiya. Disaat banyak cewek yang ditanya mau apa? Pasti akan meminta barang-barang mahal. Sedangkan Dhiya,hanya meminta sebuah eskrim.
Setelah sampai ditempat eskrim. "Loh mau rasa apa." tanya David.
"Boleh pesan 3 ngak." tanya Dhiya sambil mengeluarkan puppy eyes.
David hanya tersenyum setelah itu mengangguk,Dhiya yang melihat itu langsung loncat senang saking semangatnya Dhiya kakinya tergelincir kalau saja David tidak langsung memegang pinggang Dhiya mungkin sekarang pantatnya sudah mendarat cantik di lantai.
Mata mereka bertemu untuk beberapa detik setelah kesadaran Dhiya kembali. "Ehh,maaf maaf." ucap Dhiya salting. David hanya tersenyum geli melihat Dhiya seperti itu.
"Makanya hati-hati Dhiya." ucap David sambil mengusap kepala Dhiya.
Setelah itu David langsung memesan eskrim,David mengajak Dhiya duduk disalah satu bangku disitu. Setelah menunggu 5 menit akhirnya pesanan mereka datang.
Mereka makan dalam diam karena David melarang itu.Dan David habis duluan sedang kan Dhiya masih ada 2 mangkok lagi. David memperhatikan Dhiya,sedang yang diperhatikan merasa bodo amat.
David tersenyum,entah kenapa perasaan beda saat bersama Dhiya. Merasa bahagia setiap detik bersama Dhiya. David ingin itu berlangsung lama dan kalau bisa selamanya.
"Udah?" tanya David.
Dhiya hanya mengangguk setelah itu menglap sisa eskrim yang berada disisi mulutnya. David berdiri dan membayar setelah membayar David langsung mengajak Dhiya pulang.
"Balik yuk capek gw." ucap David.
"Yukk."
Setelah itu mereka keluar dari mall menuju parkiran. Setelah mengambil motor David langsung pergi menuju Dhiya yang menunggu,memberi helmet kepada Dhiya yang diterima dengan senang hati.
Tak sampai 10 menit David sampai didepan rumah Dhiya. Dhiya langsung turun lalu memberi helmet kepada David.
"Makasih ya." ucap Dhiya.
"Iya sama-sama,Yaudah kalau gitu gw balik dulu." pamit David.
"Iyaa hati-hati." sambil melambaikan tangan. David tersenyum didalam helmet full facenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHERE MY HOME? (REVISI)
Teen FictionFOLLOW DULU KARNA ADA BEBERAPA PART YANG TERKUNCI❗❗ Jangan lupa follow dan vote❤ Vote dari kalian adalah kesenangan tersendiri bagi author. ❗WARNING❗ TYPO BERTEBARAN DIMANA MANA❗❗ **** Sesuatu yang rusak bukan berarti yang lainnya rusak. Jika rusak...