Dhiya bersiap-siap dengan pakaian santai hanya memakai baju kaos dan celana joger.
"Bun,Dhiya izin ya mau ketaman." pamit Dhiya.
"Iyaa hati-hati pulang jangan sampai malam." balas Santi.
"Iyaa, Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Setelah itu Dhiya memasang headset,Dhiya ingin jalan menikmati suasana sore,setelah 15 menit berjalan akhirnya Dhiya sampai. Dhiya duduk di ayunan besi sambil menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong. Entah kenapa beberapa hari ini Dhiya merasa bosan dan jenuh.
Saat mata menjelajahi taman,matanya tak sengaja melihat orang seperti sepasang kekasih,tertawa lepas seperti tak ada beban. Dhiya melihat itu langsung mengalihkan pandangnnya kearah lain,tiba-tiba hatinya menjadi sakit ada rasa ngilu yang sulit buat Dhiya jelaskan.
Dhiya menghelas nafas lalu berdiri berniat untuk pergi,namun baru saja ingin melangkah tiba-tiba ada yang meneriaki namanya.
"Dhiya."
Dhiya berbalik melihat siapa yang memanggil dan ternyata itu Dini dengan Alif disampingnya dengan tangan yang mengegam erat tangan Dini seakan tak ingin Dini pergi.
"Iyaa?"
"Nih buat loh." ucap Dini sambil memberikan sebuah eskrim.
Dhiya menyeritkan kening lantas Dhiya menerima itu "Terima kasih." ucap Dhiya sambil tersenyum.
"Gw duluan ya." pamit Dhiya.
Tanpa menunggu balasan dari keduanya Dhiya langsung pergi,Dhiya melihat kearah eskrim yang diberi. Dhiya suka eskrim tapi untuk saat ini Dhiya lagi tak mood makan eskrim. Dhiya melihat sekeliling dan matanya mendapati seorang gadis kecil yang menangis.
"Kamu kenapa cantik?" tanya Dhiya pada gadis kecil itu.
"Hikss... Sakit kak lutut aku luka." ucap gadis itu sesugukan.
"Kok kamu sendiri disini? Orang tau kamu mana? Tanya Dhiya sambil melihatnya sekelilingnya.
Gadis itu tak menjawab dia hanya menangis sambil melihat kearah lukaknya,Dhiya mengikut arah pandangan gadis kecil itu. lukanya tidak terlalu besar namun Dhiya yakin itu perih. "Udah ya cantik jangan nangis lagi,kakak kasih eskrim nih." ucap Dhiya sambil memberi eskrim itu pada gadis kecil yang diterima dengan senang hati.
"Nama kamu siapa?" tanya Dhiya.
"Cecillia Angel saputri, kaka bisa panggil aku Cecil." ucapnya pada Dhiya.
"Cecil." panggil seseorang dari belakang.
"Kakak." panggil Cecil dan langsung menghambur peluk pada sang kakak.
"Kamu ngak papa." tanya kakaknya dengan khawatir.
"Tadi Cecil jatuh,terus di tolongi ama kakak itu." ucap Cecil yang menuju kearah Dhiya.
"Oh iya nama kakak siapa?" tanya Cecil.
"Dhiya Dhezelianti Putri, kamu panggil kakak Dhiya aja." ucap Dhiya sambil tersenyum.
"Thanks ya udah nolongi adek gw ya." ucap kakak Cecil.
"Nama gw Ziven David saputra,panggil aja David."
"Oh iyaa, Yaudah kalau gitu gw duluan ya, dadah Cecil ." pamit Dhiya pada david dan Cecil.
Dhiya melambaikan tangan dan Cecil membalas itu dengan gembira sedangkan David hanya tersenyum.
Dhiya berbalik tak lupa Dhiya memasang headset,Dhiya menikmati suasana sore yang hampir malam itu setelah 10 menit berjalan akhirnya Dhiya sampai dirumah.

KAMU SEDANG MEMBACA
WHERE MY HOME? (REVISI)
Teen FictionFOLLOW DULU KARNA ADA BEBERAPA PART YANG TERKUNCI❗❗ Jangan lupa follow dan vote❤ Vote dari kalian adalah kesenangan tersendiri bagi author. ❗WARNING❗ TYPO BERTEBARAN DIMANA MANA❗❗ **** Sesuatu yang rusak bukan berarti yang lainnya rusak. Jika rusak...