17+
Seorang cowok berumur 17 masuk kekamar yang terdapat seorang gadis yamg tertidur dengan pulas, dia mentapa gadis itu dari atas sampai bawa,lalu naik keatas kasur ikut berbaring disamping gadis itu.
Membuat gadis itu mengeliat namun tak membuat gadis kecil membuka matanya. Cowok itu membelai muka gadis itu dari dahi hingga kebibir dan mengusap pelan raung bibir kecil.
Namun tiba-tiba tangan cowok itu masuk kedalam celana dalam gadis itu memainkan bentolan kecil yang membuat gadis itu mengeliat kesana kemari. Namun tak membuat cowok itu memberhentikan aksinya.
Lama kelamaan,jari tengah cowok itu masuk kedalam lubang kecil itu membuat gadis itu semakin menggeliat dan mengeluarkan cairan lengket putih dari vagina kecil itu. Karena terganggu akhirnya gadis itu membuka mata dan bertatapan dengan mata cowok itu. Gadis itu bangun matanya berair menangis turun kebawa menemui dikamar bundanya yang sedang tertidur pulas,gadis itu menangis tapi tidak juga membangunkan sang bunda. Hingga suara itu membuat sang bunda bangun.
"Kamu kenapa,kok nangis." tanya bunda sambil mengusap air mata gadis itu.
"Dhi...yaaa ngak mau tidur dikamar bun,Dhiya mau tidur disini sama ayah bunda." ucap Dhiya sesungguk kan.
"Ngak bisa Di. Kamu tidur dikamar aja sana." suruh Santi pada Dhiya.
Dhiya menggeleng sambil menahan tangis "Dhiya ngak mau disana ada kakak Bayu Dhiya benci kak bayu." ucap Dhiya.
***
Bayu merasa gagal menjaga adiknya,harusnya dia menjaga bukan merusak adiknya, setelah kejadian itu Dhiya tak perna mau ketemu padanya, mungkin mengalami sedikit trauma karena perbuatannya kemarin. Bayu mengingat semua itu bahkan saat Dhiya bicara pada Santi tentang Dhiya membencinya.
Setelah kejadian itu Bayu menghilang dan Dhiya pun tak perna mencarinya hingga akhirnya Dhiya sekolah ditempat yang sama dengannya,Bayu kira pertemuan mereka akan membuahkan hasil yang baik,namun ternyata tidak.Dhiya belum mau bertemu dirinya.
Setelah mematikan batang rokoknya yang ke 5 Bayu berniat kembali kekelas saat hendak masuk ke koridor Bayu tak sengaja melihat Dhiya yang sedang duduk dengan menyembunyikan kan kepalanya di antara kedua lututnya.
Bayu menghampiri Dhiya mengusap pelan "loh kenapa Dya."tanya halus bayu.
Dhiya melihat keatas,dan dengan kasar Dhiya menepis tangan Bayu "Gw kan udah bilang jangan perna sentuh gw."bentak Dhiya menatap tajam kearah Bayu.
"Gw tau gw salah Dya,gw minta maaf." ucap sesal Bayu.
"Loh pikir dengan kata "MAAF" loh itu bisa ngerubah yang sudah terjadi hah!!!." Teriak Dhiya.
Bayu hanya menunduk entah harus berbuat apa. Dia mewajarkan kalau Dhiya marah padanya. "Maaf Dya," ucap Bayu.
"Gw pengen banget benci sama loh,tapi gw ngak bisa karena loh itu kakak gw Bayu.KAKAK GW!!!! Kenapa loh tega banget sih sama gw,apa salah gw sama loh HAH!!!. Apa!!!!" ucap Dhiya dengan emosi yang sudah meluap-luap.
Bayu langsung memeluk Dhiya,Dhiya memberontak ingin lepas namun semakin Dhiya memberontak semakin kencang juga Bayu memeluk Dhiya. "Hussttt. Dhiya udah sayang udah." ucap Bayu sambil mengusap kepala Dhiya.
Dan Dhiya langsung diam, Dhiya berhenti memberontak. Bayu yang merasa Dhiya sudah tenang melepas pelukan itu,melihat kearah wajah Dhiya matanya sembab pipinya lebam. Bayu mengusap jejak air mata Dhiya dengan jempolnya Bayu yang melihat itu sakit. Hatinya teriris,bagaimana bisa dia bisa berbuat sebejat itu pada adiknya ini.
Dhiya langsung melepas pelukan itu,dan pergi tanpa mengucapkan sepatah-katapun. Dhiya berniat kekelas,saat sampai dikelas Dhiya langsung tidur dengan lengan yang di jadikan bantal menutup matanya berharap dengan tidur bisa menghilang semua. Dhiya hanya ingin beristirahat sejak.
"Dhiya." Panggil Tata.
Dhiya mengangkat kepalanya,dan Tata melihat Dhiya yang betul-betul kacau. "Lu kenapa Dya." tanya Tata sambil mengusap pelan punggung Dhiya.
"Ngak papa." dengan suara yang menahan tangis.
Tata langsung memeluk Dhiya. Dhiya lemah. Dhiya kalah lagi dengan keadaan. Dhiya langsung membalas pelukan Tata tak kalah erat Dhiya menangis,semua ia tumpahkan dalam pelukan Tata.
"Gw...gw capek Ta,capek!!!kenapa harus gw yang alamin ini. Kenapa!!!!." racau Dhiya Membuat Tata sedih. Segitu berat kah yang Dhiya jalani? Pikirnya.
"Dhiya udah ya,jangan nangis sedih gw." ucap Tata.
Dhiya diam tak menjawab,mulutnya susah buat bicara,pikiran Dhiya kali ini benar-benar kacau. Tata terus mengusap kepala dan punggung Dhiya berharap dengan itu Dhiya tenang.
Setelah Dhiya merasa baik,Dhiya melepas pelukannya melihat baju Tata basah karena air matanya. "Sorry ya Ta,baju loh basah karena tangis gw." ucap Dhiya sambil mengusap sisa air matanya.
"Loh mau pulang ngak?" tawar Tata.
"Iyaa mau." balas Dhiya.
Tata langsung berdiri menuju BK untuk meminta izin. Setelah selesai Tata langsung memberi surat izin pada Dhiya,setelah menerima itu Dhiya langsung membereskan semua barang-barangnya.
"Makasih banyak ya ta,gw pulang." balas Dhiya.
Tata hanya tersenyum sambil melambaikan tangan "hati-hati,sorry gw ngak bisa antar sampai gerbang." ucap Tata.
Dhiya hanya mengangguk.setelah itu Dhiya keluar dari kelas, Dhiya memainkan handphone sambil memesan grab. Karena terlalu serius Dhiya tak menyadari bahwa Alif sudah berada didepan Dhiya.
Dhiya menabrak dada bidang Alif. "Duh." keluh Dhiya sambil mengusap keningnya. "Apa-apaan sih loh." ucap Dhiya kesal.
"Loh mau kemana,ini belum jam pulang sekolah." tanya Alif.
"Apa pentingnya buat loh." balas Dhiya. Setelah itu pergi,namun belum berapa langkah tangannya langsung di tahan oleh Alif.
"Apaan sih loh,gak usah sentuh gw." ucap Dhiya dengan menepis kasar tangan Alif.
"Dya,gw tau gw salah tapi ngak seperti ini caranya." ucap Alif sedih.
"Nah tuh kalau salah,kan gw juga bilang jangan perna nganggu gw lagi."
"gak bisa,loh masih status pacar gw."
"Sejak kapan gw meng-iya-kan omongan loh." "Alif gw lagi capek banget sumpah." ucap Dhiya.
"Gw antar pulang." final Alif.
"gak usah,lagian juga gw udah pesan grab." Tolak Dhiya langsung.
"Tinggal batalin gampang." ucap Alif enteng.
"Ehh... loh kata cari duit gampang hah!! Lu bilangnya gampang,kalau belum bisa ngasilin uang sendiri ngak sok ngomong kayak gitu." balas Dhiya kasar dan langsung pergi meninggalkan Alif.
Alif menatap kepergian Dhiya dengan sedih. Ada sakit yang tak bisa Alif jelaskan. Setelah itu Alif memutuskan pergi keparkiran. Alif berniat mengikuti Dhiya dari belakang hanya karena ingin memastikan Dhiya sampai dirumah. Setelah menyogok satpam dengan uang akhirnya Alif. Keluar dan ternyata Dhiya baru saja naik keatas motor grab itu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
WHERE MY HOME? (REVISI)
Teen FictionFOLLOW DULU KARNA ADA BEBERAPA PART YANG TERKUNCI❗❗ Jangan lupa follow dan vote❤ Vote dari kalian adalah kesenangan tersendiri bagi author. ❗WARNING❗ TYPO BERTEBARAN DIMANA MANA❗❗ **** Sesuatu yang rusak bukan berarti yang lainnya rusak. Jika rusak...