---
_dan semuanya terjadi secepat ini_
-vanya_veranya-
---
"Yaudah, Vanya segera kesana." Vanya menutup panggilan dari mamanya dan setelahnya berjalan menuju halte sekolah untuk menunggu bus, sepertinya hari ini dia sudah sangat boros menggunakan uangnya.
Vanya mengecek kembali lokasi yang dikirim oleh mamanya, cukup jauh dari sekolah, sepertinya butuh 1 jam untuk sampai kesana.
Bus berhenti, Vanya dengan segera masuk bersama orang-orang yang juga sudah menunggu di halte.
Vanya membenarkan posisi maskernya ketika dirinya tidak dapat tempat duduk didalam bus, semoga saja sopirnya tidak ngerem mendadak.
Cukup lama Vanya menunggu hingga saat bus berhenti Vanya langsung menuju lokasi yang dikirimkan oleh mamanya, tinggal beberapa meter lagi sampai.
Gedung tinggi dan sangat besar itu membuat Vanya mendongakan kepalanya untuk melihat sejauh mana gedung ini menjulang.
"Vanya!"
Dari dalam sana terdengar seruan mamanya yang meminta Vanya agar tidak berlama-lama di tempatnya.
"Kenapa mah?" tanya Vanya bingung ketika melihat penampilan mamanya yang sangat Rapi.
"Kamu ikut mama ya, kita ganti pakaian kamu dulu."
"H-hah?" Vanya yang masih kebingungan kini hanya pasrah saja ketika mamanya mengarahkannya menuju ruang ganti.
"Tunggu mah, ini ada apa sebenarnya?"
"Ini hari pernikahan kamu sayang, maafin mama ya karena mendadak gini." kata Tya yang langsung memeluk Vanya.
"N-nikah?, bukannya masih sebulan lagi ya?" tanya Vanya yang tengah menahan dirinya agar tidak menangis.
"Maafin mama ya sayang, ini semua permintaan ayah kamu." kata Tya lagi.
"A-ayah?"
"A-ayah ada disini mah?" tanya Vanya lagi.
Tya menganggukan kepalanya dan langsung menceritakan bagaimana suaminya itu ingin agar Vanya segera pergi dari rumah mereka.
Dengan langkah pelan, Vanya akhirnya memasuki ruang ganti dan memakai gaun yang ternyata sudah disiapkan oleh mamanya.
"Kamu cantik sekali Vanya." kata Tya ketika melihat Vanya sudah memakai Gaun yang baru dibelinya itu dan tentu saja kini dia melihat Vanya tanpa maskernya setelah sekian lama.
Melihat reaksi mamanya membuat Vanya ikut senang, namun kesenangan itu tak berlangsung lama ketika dirinya merasa tidak nyaman karena tidak memakai masker.
"Kamu pakai ini aja." kata Tya sembari memberikan Vanya sebuah masker putih yang sangat indah.
"Udah?"
"Hmm"
Dari kejauhan, Vanya sudah melihat keberadaan Ryan serta beberapa orang lain yang tidak dikenalnya.
'Jadi ini alasan dia mutusin pacarnya?' batin Vanya.
Acara pernikahan ternyata membutuhkan waktu yang sangat lama, Ryan dan Vanya akhirnya tinggal mengikuti acara resepsi yang akan dimulai sejam lagi.
"Mah, Vanya ke toilet dulu ya." pamit Vanya ketika melihat mamanya diantara para tamu yang sama sekali tidak di kenalnya.
Setelah mendapat anggukan singkat dari mamanya, Vanya akhirnya melangkahkan kakinya menyusuri gedung untuk mencari letak toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife's Secret (COMPLETED)
Teen Fiction[PART MASIH LENGKAP] "Buka masker lo!" "Nggak" "Yaudah, lo tinggal diluar aja" "Nggak akan" Vanya veranya, seorang cewek yang di juluki gadis misterius disekolahnya karena Selalu mengenakan masker serta jaket bahkan ketika jam pelajaran. Ryan Keanno...