Happy ReadingThanks for 400k-nya.. TT
-----
Vanya bernafas lega ketika menemukan Ryan duduk di atas motornya. Dengan langkah pasti Vanya berjalan ke arah Ryan.
"Udah lama nunggu?" tanya Vanya bermaksud membuat Ryan sadar akan kehadirannya.
Ryan tersenyum menanggapi, di sore hari yang mulai sepi ini membuatnya tidak perlu khawatir akan pandangan orang-orang sekitar pada mereka, walaupun sebenarnya mereka bisa mengaku sebagai saudara sepupu saja dari pada timbul gosip yang tidak- tidak, namun Vanya selalu melarangnya karena itu akan berpengaruh besar pada Ryan, mereka pasti akan membuat gosip yang tidak baik tentang Ryan karena dirinya.
Tak perlu waktu lama, akhirnya mereka tiba di apartement. Vanya yang merasa kehausan memilih langsung berjalan menuju dapur untuk mengambil minum, sedangkan Ryan langsung bergerak menuju kamar, mungkin dia ingin segera mandi.
Vanya duduk di salah satu kursi sembari memikirkan kejadian hari ini yang tentu saja di luar dari prediksinya, Vanya yakin kalau Dara dan Leya ada hubungannya dengan semua ini. Tolong ingatkan Vanya agar segera memberitahu Leya kalau.. dia akan ikut dengan Lia, dan berusaha memperbaiki keadaannya.
Tengah asyik dengan pikirannya, Vanya jadi tidak sadar jika sedari tadi rupanya Ryan memperhatikannya, ternyata Ryan sudah duduk dengan nyaman di hadapannya dengan berpangku tangan.
"Mikirin apa?" tanya Ryan serius.
"Leya"
"Emang Leya kenapa?"
"Sebentar lagi Leya akan maafin aku." jawab Vanya.
Ryan jadi bingung, bukannya berita baik kalau Leya udah mau maafin Vanya?, tapi kenapa Vanya tidak terlihat senang?
"Ya baguslah kalau gitu, akhirnya dia sadar juga." kata Ryan yang kemudian berlalu menuju sofa depan ruang TV, meninggalkan Vanya dengan rasa takut, sedih, karena akan ada sebuah pengorbanan untuk sebuah kesalahan.
-----
Pagi ini Vanya dan Ryan sudah siap dengan barang serta perlengkapan yang akan mereka bawa untuk kegiatan kemah yang di selenggarakan oleh OSIS. Kegiatan kemah akan dilaksanakan selama 3 Hari 2 malam di Daerah Selatan SMA Harapan, lokasi yang cukup strategis untuk melaksanakan kemah karena daerah yang cukup aman serta tidak jauh dari jangkauan sekolah karena bisa saja terjadi sesuatu yang mendesak.
"Udah semua?" tanya Ryan seraya mengambil ransel hitamnya di sofa yang berada di samping Vanya duduk.
Vanya mengangguk semangat, namun Ryan kembali memandangnya dengan tatapan bingung.
"Lo beneran cuma bawa itu?" tanya Ryan tidak yakin, pasalnya Vanya hanya membawa ransel yang biasanya dia gunakan ke sekolah.
Lagi-lagi Vanya menjawab dengan anggukan singkat.
"Aku cuma bawa beberapa pakaian, sama selimut dan perlengkapan buat mandi." jawab Vanya agar Ryan tidak bertanya lagi.
"Yaudah, yuk kita berangkat."
Sebelum bergerak dari posisinya, Vanya terlebih dahulu mengeluarkan kembali Hp nya yang sempat dia masukan kedalam ranselnya, mungkin saja Rena sudah menghubunginya mengingat kedatangan Rena semalam membuatnya cukup terkejut.
Dan semalam juga Rena mengatakan kalau dia akan menjemputnya di apartement.-----
Vanya terus saja memandangi layar Hp nya dengan gelisah, entah kenapa Rena masih belum menghubunginya saat ini. Vanya juga sengaja menyuruh Ryan untuk berangkat lebih dulu karena dia akan berangkat bersama Rena yang sampai sekarang belum kelihatan batang hidungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife's Secret (COMPLETED)
Novela Juvenil[PART MASIH LENGKAP] "Buka masker lo!" "Nggak" "Yaudah, lo tinggal diluar aja" "Nggak akan" Vanya veranya, seorang cewek yang di juluki gadis misterius disekolahnya karena Selalu mengenakan masker serta jaket bahkan ketika jam pelajaran. Ryan Keanno...