27 || Kembali

157K 9.4K 233
                                    


-----
"Kini ketakutan terbesarku telah hadir"
_vanya-vr_
-----

"Tapi kenapa ada bekas luka?" tanya Rena penasaran.

Vanya menggeleng pelan, sakit kepala kembali bertamu membuatnya sedikit tidak fokus.

"Kapan-kapan aku jelasin, aku mau istirahat dulu." kata Vanya.

"Kalau gitu gue juga balik deh." putus Rena.

"Hm," jawab Vanya pelan, matanya benar-benar terasa berat dan sakit kepala yang tak kunjung hilang membuatnya ingin selalu memejamkan mata.

"Hati-hati Ren." kata Vanya yang di balas Rena dengan mengangkat tangannya memperlihatkan kedua jarinya yang membentuk huruf O.

Selepas kepergian Rena, Vanya benar-benar tertidur.

Sonya memasuki kamar anaknya, dilihatnya Vanya tengah tertidur di kasur king size Ryan, di usapnya kepala Vanya pelan dan lembut sehingga Vanya tidak terganggu sedikitpun.

"Apa aku bilang saja sama Vanya?" gumam Sonya yang masih mengusap kepala Vanya.

'Tapi pasti Vanya sangat takut sekali' batin Sonya khawatir.

Vanya menggeliat pelan, sehingga Sonya menghentikan sejenak tangannya yang sedari tadi mengusap kepala Vanya, beranjak dari tempatnya kemudian menyalakan kipas angin yang memang belum di nyalakan sejak tadi.

Ceklek

Pintu terbuka, Ryan melangkah masuk. Sonya mengalihkan pandangannya pada Ryan.

"Kamu bolos sekolah?" tanya Sonya ketika melihat Ryan masuk kedalam kamar masih berseragam lengkap bahkan dengan ransel di punggungnya.

Sonya menoleh pada jam di dinding yang masih menunjukan pukul 10.30, jelas saja anaknya ini pasti bolos.

"Nggak kok mah, aku udah izin sama guru kalau mau pulang." jelas Ryan.

"Kenapa?"

"Aku udah janji mau anterin Vanya ke rumah orangtuanya." kata Ryan yang membuat Sonya tiba-tiba berdiri dan mendekat ke arah anaknya itu.

"Kamu mau bawa dia pulang ke rumahnya?" tanya Sonya kembali memastikan setelah membawa Ryan keluar kamar agar bisa lebih leluasa.

Ryan mengangguk.

'Kalau dia datang lagi bagaimana?' batin Sonya tidak tenang.

"Pokoknya kamu sama Vanya nggak usah ke sana dulu, nanti kalau udah bisa baru mama kabarin."

Ryan mengernyit bingung, ada apa lagi ini? Kenapa mereka di larang kesana?

"Pokoknya dengerin aja apa yang mama bilang, ini demi Vanya." kata mamanya lagi.

Akhirnya dengan ragu Ryan mengangguk juga, lebih baik mendengarkan perkataan mamanya.

"Yaudah, kalau gitu Ryan mau lihat Vanya dulu." kata Ryan berniat masuk kembali namun mamanya kembali menahannya.

"Vanya masih tidur, kamu makan aja dulu." kata Sonya sebelum Ryan sempat memasuki kamar kembali.

-----

Leya berdecak pelan, rencananya gagal karena Rayya tiba-tiba saja mengacaukan semuanya. Gadis itu memang tidak bisa di andalkan.

Kini Leya jadi berpikir kembali untuk menjalankan rencananya bersama Dara, bisa saja Dara juga mengacaukan segalanya seperti Rayya.

My Wife's Secret (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang