25 || Terungkap

174K 9.9K 656
                                    


------

"Gunting?" kata Vanya pelan namun masih terdengar oleh Rayya.

"Gue mau mastiin sendiri." kata Rayya seraya menunjuk wajah Vanya.

Perlahan Rayya berjalan mendekat, niatnya ingin menggunting masker Vanya, dari pada cuma di lepasin, lebih baik sekalian di rusakin, dan nggak bisa di pakai lagi.

"Jangan Ray!" pinta Vanya berusaha mencari jalan agar bisa keluar dari gudang ini.

Rayya menyeringai sinis, jangan katanya?, mimpi.

"Kalau lo masih bergerak, gue gunting sekalian dengan seragam lo!" ancam Rayya yang membuat Vanya mematung di tempatnya.

Rayya tersenyum puas, ternyata benar yang di katakan Leya, kalau Vanya sangat takut dengan ancaman.

.
.

"Jadi... gue mau jelasin kelemahan Vanya, dia itu lemah kalau udah di ancam, lemah kalau main hujan, dan yang terakhir dia itu lemah kalau udah di bawa kerumah sakit." jelas Leya pada Rayya dan Dara yang tengah mendengarkannya.

"Tapi gue nggak tahu yang mana Vanya." kata Rayya ketika teringat hal tersebut.

Leya mengambil handphonenya di saku celananya, membuka galeri dan kemudian memperlihatkan foto Vanya pada Rayya.

"Ini foto 2 tahun lalu, masih sama kok, nggak sulit nyari dia, lo tinggal nemuin cewek yang selalu pakai masker, benar kan Dara?" Leya menoleh pada Dara untuk membantu meyakinkan Rayya.

Dara mengangguk, dirinya berada satu kelas dengan Vanya dan sempat mengobrol banyak hal, dan mereka juga sempat menjadi teman, iya teman.

"Gue bisa nunjukin orangnya kok kalau lo masih bingung." kata Dara lagi.

"Gue kayak pernah lihat dia deh." gumam Rayya yang masih memperhatikan hp Leya.

Seakan tersadar, Rayya tiba-tiba saja menjentikkan jarinya, dia ingat sekarang. "Inikan cewek yang waktu itu mergokin gue waktu di putusin Ryan!"

"Udah, jadi Rencananya itu Rayya bakalan ancam Vanya, trus rencana selanjutnya biar gue sama Dara aja yang lanjutin." jelas Leya.

"Lo ngerti kan?" tanya Leya pada Rayya.

"Sip"

.
.

Vanya sungguh sangat ketakutan, kedua tangannya mencoba menghalangi agar Rayya tidak menggunting maskernya. Namun usahanya sia-sia.

Tik

Vanya memejamkan matanya ketika Rayya berhasil menggunting tali maskernya.

Dengan kasar Rayya menarik tangan Vanya yang sedari tadi menahan maskernya.

Berhasil

1 menit

2 menit

3 menit

4 menit

5 menit, Rayya masih terdiam di tempatnya.

Vanya memegangi kepalanya, kilasan memori yang sudah lama dilupakannya kini memaksa untuk keluar.

.
.
Plaaakk

"Wajah ini, wajah ini yang udah buat suami saya pergi!" kata Lia, mama kandung Vanya.

My Wife's Secret (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang