before the day: hot news

1.2K 193 70
                                    

Rutinitas berkumpul kelompok itu telah tiba, dan rumah Kim Namjoon adalah gilirannya. Menampung beragam vokal, perangai dan tingkah laku dari individu berbeda membikin griya tersebut tak ubahnya berupa pusat parade dadakan. Yoongi yang bokongnya telah menempel erat di sofa abu-abu, menebar atensi, tujuannya tentu mengkalkulasi berapa nyawa yang belum juga tampakan eksistensi.

"Bukan tidak mau datang. Tapi asli, Ji, jadwalku makin menumpuk dan aku lelah sekali."

Baru Yoongi hendak menghela panjang seraya tanamkan kemakluman lantaran teringat sibuknya menjadi seorang publik figur. Namun, ketika suara yang ia tunggu pemiliknya itu mengaung, helaan Yoongi lantas bertransisi dengkusan. Seringai kecil turut tersemat di birainya.

"Ya sudah, pesiun saja sekarang kalau tidak mau lelah!"

"Kalau pensiun sekarang, nanti aku mau memberimu makan apa, Jira?"

"Astaga, kau itu seorang konglomerat, Taehyung! Kenapa sibuk berpikir kesulitan mencari makan ketika kau mampu membeli sekian restoran bintang lima?"

Kendati oktaf pasangan itu menanjak disertai transformasi air muka selaras dengan kalimat yang diucapkan, jangan harap ada pertengkaran berkelanjutan di sana. Tidak akan ada, karena Taehyung akan segera menutupnya dengan cengiran yang lantas dibalas serupa oleh Jira.

Menganggap mereka konyol sebenarnya tidak begitu tepat. Akan tetapi, acapkali interpretasi itulah yang cocok untuk mereka.

Melepas pacuan kaki Jira ke tempat di mana para perempuan berkumpul, Taehyung mematok atensi ke esensi yang sudah berjejer rapi di sofa. Dia tersenyum enteng, arkian menyapa, "Halo, semuanya. Kami tidak terlambat, 'kan?"

Atas cetusan tanpa dosa tersebut, Taehyung lekas dihujami tatapan, kau bercanda? Dan dengan baik hatinya, Jimin mewakili isi kepala empat laki-laki di sampingnya, "Kalian datang paling akhir."

"Maaf," celetuk Taehyung bersama intonasi lucu artifisial.

Sambil mengayun telunjuk, Yoongi menginstruksi, "Kim Taehyung, kemari."

Taehyung memenuhi tuntutan Yoongi. Menyeret kakinya hingga berdiri tepat di dekat Yoongi. "Ada apa, Hyu—akh!"

"Yoongi!"

"Yoongi-hyung!"

"Yoongi-oppa!"

Seruan kompak dari Seokjin, Namjoon, Hoseok, Jimin dan Roane—kebetulan perempuan ini baru kembali dari kamarnya—manakala Yoongi mendaratkan kepalannya di perut atas Taehyung pada kecepatan yang tak akan sempat terantisipasi. Bersama air muka meringis, Taehyung sudah terbungkuk memeluki perutnya sendiri.

"Eh, kok tidak sakit, ya?" Menjelajahi permukaan perutnya, Taehyung berkedip keheranan.

Tentu saja tidak sakit, karena Yoongi tidak benar-benar menyertakan kekuatannya. "Niatku sebenarnya mencederai limpamu. Namun, aku tidak mau mengambil risiko kekurangan anggota saat pernikahanku nanti." Menyaksikan perubahan signifikan air muka kelima sahabatnya, Yoongi pun melanjutkan, "Ya, kalian menang, aku akan menikah."[]

ada beberapa ekstra yang bakalan diapdet berkala. Tunggu aja ya👌

Thx u for evrthg, gaes 💜

sérendipitéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang