[31]

1K 203 31
                                    

"Yoongi-hyung, ayo katakan, bagaimana keadaan hatimu setelah berpapasan dan tukar sapaan dengan mantan terkasih?"

Andaikan posisi mereka tidak di tempat yang punya populasi ramai, barangkali Yoongi sudah menyimpan kepala serta leher Hoseok di lipatan bawah bahu. Afeksi Yoongi terhadap Hoseok memang bukan sekadar wacana bercandaan belaka, tetapi sejak makhluk satu itu menyentuh kembali kewarasan dan terlebih menggaet seorang perempuan Jeon yang gemar menjahilinya, Yoongi terkadang meluncuti ketidaktegaannya.

"Tentu biasa saja, Hoshiki. Yoongi kita, 'kan, sudah punya pengganti."

"Yang lebih segar dan penyayang lagi. Iya, 'kan, Yoongi-hyung?"

Serius, apakah ajakan makan siang yang Yoongi layangkan bermenit-menit lalu ialah kesalahan fatal? Akan tetapi, teridentifikasi sangat kekanak-kanakan bila Yoongi merajuk hanya karena konstan digoda oleh yang lebih muda darinya, kendati Seokjin juga turut terlibat. Setidaknya gagasan jarang berkumpul hampir selengkap ini lumayan jadi pegangan Yoongi agar tidak tarik urat leher. Lagi pula, di cerita lama, lelaki Min ini pengolok-olok nomor satu kisah Kim Seokjin dan Son Hera.

Diam adalah keputusan terbijak menghadapi subtansi-subtansi karma, yang tidak berkeujungan.

"Oh iya, Yoongi-hyung. Aku mau cari kepastian," celetuk Hoseok tatkala kebagian mengulurkan sepasang sumpit untuk Yoongi. Seperti yang sempat disinggung, beradanya mereka berempat; Yoongi, Seokjin, Hoseok dan Namjoon; di sebuah restoran samgyeopsal, bermula dari jadwal konsultasi antara Yoongi dan Hoseok yang berdekatan. Apalagi Seokjin psikiater mereka, dan Namjoon yang selalu jadi salah satu tangan Hoseok. Maka, agar tidak sia-sia pertemuan mereka, Yoongi pendarkan ajakan makan siang.

Usai menyambut, Yoongi lekas menanggap, "Tentang?"

Hoseok mencondongkan badan, sementara kedua alisnya tertekuk. "Dengar-dengar Hyung mengatur kencan Park Reiha dengan seseorang. Benarkah?"

"Serius, Hoseok?" Yang menyambar justru Seokjin, dengan tampang kentara terkesiap. Memperoleh anggukan Hoseok, Seokjin memindahi fokus ke Yoongi sekaligus membiarkan Namjoon meladeni kedatangan pesanan mereka. "Yoongi, serius?"

Sebelum menjawab, Yoongi menghela. "Ya." Demi menghindari desakan kalian dan para orang tua. Tentu, kelanjutannya tidak Yoongi aplikasikan dengan desibel. Cukup di sana, sebab ada yang lebih penting. "Tahu dari mana?"

Cepat-cepat Hoseok menjawab, "Taehyung."

Kontan Yoongi mendengkus. Seharusnya, ia tidak perlu bertanya betapa Taehyung yang sudah sangat lengket dengan mereka, terutama Hoseok. "Jika sumbernya Taehyung, kupikir perkara ini tak perlu dipertanyakan, apalagi dibahas," pungkas Yoongi lalu meminum air berwarna kekuningan yang baru dituangkan Namjoon.

"Masalahnya, aku hanya diberitahu sampai yang kupertanyakan, belum ke siapa orang yang dipilihkan." Hoseok berdecak, seolah dialah yang paling pantas merasa kesal di sini. "Siapa orangnya, Hyung?"

Lantara paling paham, kuriositas Hoseok mesti segera dibayar atau bakal makin menyebalkan. Maka, mau tidak mau Yoongi ungkapkan, "Kim Jihoon."

"Kim Jihoon? Temannya Taehyung?" Namjoon menyambung setelah selesai dengan tandai perlengkapan makan dan tuang-menuang minuman. "Jangan bilang profesinya produser di agensi StarxMoon." Tawa garing Namjoon redup dan perlahan air mukanya mengganjil tatkala merangkum anggukan pembenaran Yoongi.

"Memang ke—?"

Seokjin yang hendak bersuara mesti menelan kembali susunan leksikalnya akibat interupsi Hoseok.

"Memang kenapa, Joon?" Kemudian Hoseok menyeledet ke Seokjin guna berdesis, "Seokjin-hyung, fokus saja memanggang dagingnya hingga menjadi luar biasa. Masalah ini, biar aku yang wakilkan."

Bisa sekali menarik-ulur emosi seseorang, Jung Hoseok ini.

"Kalau benar Kim Jihoon yang itu, berarti Yoongi-hyung harus segera tarik kembali Park Reiha dari lingkarannya." Usai menelan ludah, Namjoon merapatkan diri. "Pernah ada desas-desus Kim Jihoon terlibat skandal kekerasan dan pelecehan seksual terhadap salah satu calon anggota grup idola wanita, sampai katanya gadis tersebut bunuh diri karena tidak tahan tekanan lingkungan, bahkan Kim Jihoon sendiri." Membasahi bibir sebagai jeda, ia menambah lagi, "Memang belum terbukti valid atau tidak. Namun, setidaknya lebih baik lakukan antisipasi ketimbang terlambat, Hyung."[]

cie yang baru selesai streaming. Gimana hari ini happy kan?

Sabtu, 26 Oktober 2019.

sérendipitéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang