after all: welcome to the world

1K 167 41
                                    

Melihat gurat-gurat dan lengkingan penuh kesakitan, serta bulir peluh di sekujur badan Reiha membuat hati Yoongi teremas. Barangkali begitulah gambaran perjuangan Jihyun ketika bertekad memperkenalkan Jimin pada dunia. Yoongi sama sekali tidak tahu, karena jangankan menggenggam tangan Jihyun sambil menguntaikan kata-kata penyemangat, melihat perempuan itu membuka matanya saja Yoongi tidak sempat. Pekerjaan di luar kota begitu menyita, sementara perkiraan kelahiran ternyata meleset.

Jimin hadir lebih cepat, dan sebagai ganti Jihyun pergi tanpa salam perpisahan.

Jujur saja, keadaan ini membikin Yoongi gamang. Dia takut Reiha juga akan meninggalkannnya. Dia takut hancur lagi, dan kehancuran ini turut menyeret Jimin. Selain Yoongi, Reiha sudah jadi segalanya untuk bocah itu. Bukan tidak paham konsep hidup dan mati yang sedari dahulu telah digarisi. Hanya, bagaimana Yoongi sanggup memperbaiki kepingan hati Jimin, jika ia sendiri lebih dari sekadar hancur?

Sesuatu yang tajam menembus epidermis tangan lantas menarik Yoongi yang larut dalam kemelut ke realitas. Merangkum Reiha dengan segala perjuangannya melahirkan satu nyawa membikin Yoongi sadar, bahwa ada yang lebih pantas untuk dilakukan ketimbang menenggelamkan diri di kubangan kekalutan.

"Yo-Yoongi!"

Maka dari itu, mengabaikan segala rasa sakit dan perih yang diterima, Yoongi meletakkan kepalanya di atas kepala Reiha. Mengusap air mata lalu berpindah ke sisi lain kepala perempuan itu dengan tangan bebasnya. "Kau pasti bisa, Rei. Kau kuat. Kau pasti bisa."

Demi anak kita.[]

sérendipitéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang