"Jimin," panggil Yoongi, mendekati anak kesayangannya yang merebahkan kepala di lengan sofa.
Kendati di atas dada terpancang benda portabel yang sanggup menampung informasi seluruh dunia lewat metode variatif, iris cokelat bening Min Jimin tidak benar-benar menyoroti layar benda tersebut. Lebih lekat pada ukiran di langit-langit rumah seakan letak lubang hitam keseruan memang hanya di sana, sampai laju kedipan pun beberapa kali lebih lambat dari biasanya.
Sebab tidak lekas disahut, Yoongi rundukan tubuh kemudian menepuk pelan pipi gembil Jimin. "Ayo tidur. Sudah malam." Sukses mendapat atensi bocah itu, Yoongi alih tangankan ponsel yang mestinya sangat tidak bijak untuk diserahkan terlalu lama pada anak kecil—tapi ia berani jamin kalau Jimin tidak akan terbuai hingga menjadi candu.
Alih-alih beranjak dan turuti ajakan, Jimin hanya lancarkan kerjapan di bawah tatapannya kepada Yoongi. Akan jadi lucu sekali apabila tidak disertai gurat sedih di sana.
"Ayah?"
Yoongi mengulum bibir lalu berjengit sebagai timbal baliknya.
Jimin menarik setengah tubuhnya guna bangkit. "Jimin tidak apa kalau Rei-ssaem batal main ke sini. Tapi Ssaem tidak beri kabar, tidak juga angkat telepon Jimin," tuturnya seraya ambil ponsel dari tangan Yoongi kemudian pampangkan layar yang mengurai rinci daftar panggilan. Dan tatkala kepala Jimin terlukai, hela terembus mengandung tuntutan di bawah kekecewaannya. "Rei-ssaem ke mana, ya?"
Yoongi yang entah sejak kapan menempelkan bokongnya di sofa lantas paham candu yang lebih sukar diatasi ketimbang dengan ponsel.[]
KAMU SEDANG MEMBACA
sérendipité
Fanfic[COMPLETED] [Side story of Marriage Contract With Jung Hoseok] Tanpa Min Yoongi minta, takdir menawarkan gadis muda bernama Park Reiha untuk menjadi penyangga dalam kehidupannya yang timpang. Start: 15 Januari 2019 Finish: 07 Desember 2019 ©suyomini...