WE MUST RUN

12.3K 1K 27
                                    

LISA POV.

Aku terhentak ketika Jennie bertanya apa yang harus ia lakukan jika ibunya saja harus berada di ruang khusus markas besar Korea Selatan. Aku melihat ke putus asaan dan ketakutan yang luar biasa pada dirinya, di terlihat shock dan trauma atas semua yang terjadi, ia duduk dikursi tunggu sambil menutup wajahnya dan menangis keras. Pertanyaan nya mungkin lebih terdengar sebuah pernyataan aku tak tahu harus berbuat apa dan aku pasti mati, ya lebih terdengar seperti itu. Aku menatap nya yang menangis tanpa bisa berkata apa apa. " Jennie ku yang tercinta jangan menangis tolonglah.... Jangan menangis, jangan takut akan kuberikan seluruh nyawa ini untukmu asal kau selalu bahagia dan baik baik saja ".  Kataku dalam hati sambil berdiri mematung tanpa bisa berkata padanya. Apakah ia mempunyai rasa ngeri padaku ketika aku membunuh komplotan itu didepan matanya ? Apakah ia membenciku ketika aku tak bisa melindungi ibunya juga ? Apakah ia merasa jijik ketika lumuran darah menerpa wajahku ? Seketika aku berjarak dengannya, Aku tak berani mendekati nya.

" Jennie... Bersabarlah kita akan melewati nya bersama, kau tak boleh gentar ! ". Seru Chaeng memeluk Jennie.

" Jen.. jika kau takut maka mereka akan semakin menguasai mu, benar kata Chaeng kita akan menghadapi nya bersama sama, ada aku... Ada Lisa yang selalu melindungi ku ? ". Seru jisoo.

Aku menunggu tanggapan Jennie ketika Jisoo menyebutkan namaku. Aku penasaran apakah dia masih menerima ku sebagai kekasihnya setelah apa yang dia lihat dan apa yang ku lakukan di depannya.

" Maafkan aku... Ini terlalu berat untukku ". Jennie masih menangis sambil menutup matanya.

" Aku mengerti Jen... Bahkan akupun terlalu shock melihat ini semua ! ". Jawab Chaeng.

" Sayang.... ". Seruku yang memberanikan diri untuk mendekati nya.

Aku berjongkok di depan Jennie dan berhadapan dengan wajahnya yang ia tutupi.

" Sayang... Maafkan aku, aku tak tau ibumu juga menjadi targetnya, seharusnya aku lebih peka terhadap ini semua sayang ! Jangan takut dan jangan seperti ini, aku bersumpah dengan nyawaku kau tidak akan pernah kehilangan ibumu dan juga kehilangan kebahagiaan mu ". Seru ku pada Jennie.

Jennie tiba tiba memelukku dan menangis sekencang-kencangnya.

" Jangan tinggalkan aku sendirian... Aku takut !! Aku takut kehilangan ibuku... Aku takut kehilanganmu.. aku takut semua hal yang aku bayangkan terjadi... Aku mohon padamu jangan tinggalkan aku... Aku takut !!! ". Katanya yang menangis dipelukanmu.

" Itu semua tidak akan pernah terjadi, semua ketakutan mu tidak akan pernah terjadi sayang aku bersumpah !!, aku diciptakan untuk untuk melindungi mu dan ibumu, aku bersumpah demi nyawaku sendiri, kau akan baik baik saja ". Kataku sambil memeluknya dengan erat.

" Aku takut... Aku takuuttt !! ". Katanya lagi.

Aku melepaskan pelukannya perlahan dan memegang wajahnya.

" Aku mengerti sayang... Tapi sekarang kau tidak boleh gentar, kita hadapi bersama, apakah kau mempercayai ku ? ". Tanyaku padanya.

Jennie mengangguk sambil mengusap air matanya.

" Please... Berikan aku Jennie yang biasanya ! Jennie yang sombong, pemarah, jutek, cantik, sexy. Princess Jennie yang di idolakan siapapun yang melihatnya please... ". Pintaku dengan lembut.

" Aku masih tetap Jennie mu !! ". Jawabnya sambil sedikit tersenyum malu.

" Syukurlah... Dengar ! Ibumu akan baik baik saja, semua pasukan khusus sedang dalam perjalanan mengambil ibumu untuk di rawat khusus dan di sembunyikan di markas besar, markas itu hanya para elite politik dan orang orang super power yang bersangkutan yang tau keberadaan nya, akses kesana hanya bisa dibuka oleh ku dan Jisoo juga para elite lainnya, percayalah padaku ibumu akan selamat, dan sekarang tugasku hanya memastikan kau tidak terlihat sampai jangka waktu yang di tentukan, sekarang tenangkan dirimu, tarik nafas yang dalam dan fokus, sebentar lagi mereka akan datang ". Jelasku padanya.

MY SAVIOUR  (JENLISA) CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang