DOUBT

16.8K 1.4K 17
                                        

LISA POV.

Diperjalanan menuju rumah Jennie aku banyak berdiam diri. Entah mengapa aku begitu gugup dan takut. Aku lebih baik menghadapi para penjahat daripada menghadapi ibu Jennie, kenyataan nya menghadapi orang tua kekasih kita sendiri ternyata lebih menakutkan dari yang aku bayangkan.

" Sayang... Ada apa ? ". Tanya Jennie padaku.

Aku mungkin terlihat gugup oleh Jennie hingga dia begitu khawatir kepadaku.

" Tidak apa.. i just nervous ". Jawab ku.

" Why honey... ?? ". Jennie bertanya lagi padaku.

" Sayang... A.. aku... Hufft.. !! aku tak tau harus berkata apa padamu.. but I always love you and I..... I.... !! ". Aku begitu gugup.

" Stay calm babe... Katakan padaku !! ". Seru Jennie sambil menggenggam tanganku.

" Sayang... Kau tau aku bekerja sebagai apa ? ". Jawabku pada Jennie.

" Ya aku tau sayang..  dan apa yang kau khawatir kan ? Aku sungguh tak mengerti ". Jawab Jennie.

" Ayahku selalu berpindah negara... Mungkin ini sedikit cringe untukmu but .. ". Sial aku begitu gugup untuk membicarakan semuanya.

" Trust me honey !! I love you.. please calm down !! Tenang kan dirimu dan percayalah padaku ". Seru Jennie padaku.

" Aku begitu gugup... Maafkan aku sayang !! Ibumu.. akhhh no.. maksud ku pekerjaan ayahku menuntut dia untuk terus berkelana sampai ia meninggalkan aku dan mungkin mendiang ibuku.. dan yang aku tahu ibumu mengenal jelas ayahku dan... !! ". Aku masih gugup.

" Tarik nafas dan tenang sayang please.... ". Seru Jennie.

" Ibumu menanyakan padaku sebelumnya, apakah aku akan meninggalkan mu seperti ayahku meninggal kan ibuku dan aku sekarang ?? ". Kataku spontan karena di tekan oleh pertanyaan Jennie.

Jennie terdiam dan memandang ku.

" Lalu... Apa jawaban mu ? ". Tanyanya.

" Aku belum menjawab nya sayang ". Jawabnya.

" dengar.. apapun jalan yang kau pilih.. aku akan selalu setia bersamamu... Tenangkan lah dirimu, apapun nanti yang akan kau putuskan aku akan tetap bersamamu !! ". Jawab Jennie sambil membelai rambut ku yang sedang menyetir.

" Aku sudah memutuskan sayang... Kini mungkin hanya tinggal meyakinkan ibumu untuk percaya padaku ". Jawab ku pada Jennie.

Akhirnya aku sampai di rumahku dan bertemu dengan ibu Jennie. Ibu Jennie melihatku yang selamat dari kecelakaan itu dengan tatapan yang terlihat kaget.

" Kau selamat ? ". Seru ibunya Jennie padaku.

" Ya... Nyonya ". Senyumku.

" Duduklah aku ingin mendengar semua yang terjadi padamu, apa yang sebenarnya terjadi ? ". Tanya nya.

Aku pun duduk bersama dengan Jennie yang mendampingi ku. Aku menceritakan semua yang terjadi secara detail dari awal sampai aku bertemu lagi dengan teman temanku.

" Jadi kau sudah tau.. bahwa ada yang memperhatikan rumah ini ". Seru ibu Jennie.

" Ya nyonya... Maaf karna mobil Jennie hancur karna ku, aku akan mengganti nya, pada saat itu yang aku  pikirkan hanya bagaimana agar Jennie aman ". Kataku sambil menatap Jennie.

Ibunya melihat kearah ku dan Jennie.

" Jangan pikirkan mobilnya sayang.. disaat aku berpikir bahwa kau telah tiada... Aku benar benar hancur, aku tak tahu bagaimana aku menjalani hidupku tanpamu, aku berpikir bahwa Tuhan begitu tega padaku karna dia telah membuatku menemukan cinta pertama ku, tapi seketika dia menghilangkan nya lagi ". Seru Jennie padaku.

MY SAVIOUR  (JENLISA) CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang