Dengan masih menyeret lengan Kara, Razel terus saja berjalan ke arah parkiran tanpa memperdulikan Kara yang sedari tadi terus memberontak.
"Heh! Lepasin gue bangke!" ucap Kara dengan masih mencoba melepaskan cekalan tangan Razel.
"Gue bukan kambing yang harus lo seret-seret kayak gini, lepas!" lanjut Kara ketika ucapannya tidak mendapat respon dari orang yang menyeretnya.
Akhirnya Razel melepaskan cekalannya ketika sudah sampai parkiran. "Berisik lo!" ucap Razel menatap Kara tajam.
Bukannya takut di tatap seperti itu, Kara justru menatap tajam balik Razel. Dan berlangsunglah tatap menatap tajam itu beberapa detik sampai akhirnya Kara bersuara.
"Lo tuh brengsek! Ngapain narik-narik gue kayak gitu hah?" ucap Kara marah tanpa mengalihkan tatapannya.
Yang di tatap hanya memasang wajah dingin, dan selanjutnya dia melangkah mendekati motor sport miliknya tanpa memperdulikan ucapan Kara barusan membuat sang empu menganga tak percaya.
"Oh my heart... dosa apa gue?" gumam Kara meratapi nasibnya yang sangat menyedihkan.
Razel sudah mengendarai motornya dan berhenti di depan Kara yang masih bengong di tempat tadi. Razel yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas.
"Mau sampe kapan lo bengong kayak gitu?" tanya Razel sarkastik membuat Kara mendengus.
"Naik!" perintah Razel menatap lurus ke depan tanpa melihat ke arah Kara yang berada di sampingnya, lagi-lagi Kara di buat kesal oleh sosok laki-laki menyebalkan ini.
Dengan terpaksa Kara menaiki motor Razel yang sangat tinggi menurutnya, dengan susah payah Kara akhirnya sudah duduk di boncengan motor Razel dengan tangannya yang masih berada di pundak cowok itu.
"Lo pikir gue tukang ojek?" ucap Razel dan menepis tangan Kara yang berada di pundaknya.
Dengan kesal Kara menarik tangannya yang berada di pundak Razel dengan kasar. Seakan teringat sesuatu Kara pun berucap. "Lo gak ada ngasih helm gitu ke gue?" tanya Kara saat Razel akan menancapkan gas motornya.
"Gak!" jawabnya dan langsung menarik pedal gas motornya, Kara yang belum siap refleks memeluk pinggang Razel.
Razel memacukan motornya dengan kecepatan yang tidak bisa di bilang pelan, membuat Kara yang sedang di bonceng menggeram kesal.
Dengan keras Kara memukul punggung Razel yang membuat sang empu meringis kesakitan.
"APA-APAAN SIH LO?!" teriak Razel kesal karena Kara yang memukul punggungnya tiba-tiba.
"MODUS BANGET SIH LO! LO PIKIR GUE BEGO HAH?! LO SENGAJA BAWA MOTORNYA NGEBUT BIAR GUE BISA PELUK ELO IYA KAN?!" cerocos Kara dengan berteriak agar Razel dapat mendengar ucapannya.
"MODUS LO KEBACA BANGET!" teriaknya lagi dengan memutar bola matanya malas.
Razel tidak menanggapi ucapan Kara dan terus melanjutkan perjalanannya, Kara pun memilih untuk diam saja karena percuma, kalaupun Kara berbicara pasti cowok itu tak akan menanggapinya menyebalkan.
Razel fokus mengendarai motornya dengan kecepatan yang tidak segila tadi, dan Kara yang mencebikan bibirnya sambil menggerutu di dalam hati.
Saat sedang asik mengumpati cowok yang ada di depannya ini di dalam hati, tiba-tiba Kara menyadari sesuatu.
"Eh,eh, bentar deh perasaan ini bukan arah ke rumah gue?" dengan wajah bingungnya Kara berbicara di dalam hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Boyfriend [END]
Teen Fiction( Sudah Tamat tapi ada baiknya di ramaikan dengan voment. ) Banyak cewek-cewek yang ingin memiliki hubungan dengan seorang Razelio Neftra Xiliks cowok tampan dan merupakan ketua geng besar sekolah. Namun, berbeda dengan cewek bernama Arnlytha Karame...