Part 10

6.7K 289 0
                                    

Seorang pria dengan tampilan yang kasual sedang berjalan menuruni tangga rumahnya yang megah.

Dengan santai sambil memutar-mutar kunci motornya pria tersebut melangkah. Namun, saat berada di ruang tengah seseorang mengintrupsinya membuat langkahnya harus terhenti.

"Mau kemana Nak?" tanya orang tersebut dengan lembut

Tanpa minat menoleh pria tersebut menjawab dengan nada dinginnya. "Bukan urusan lo,"


Orang tersebut berjalan ke hadapan pria tersebut. "Ini kan udah malam, gak baik keluar jam segini sayang," ucapnya lembut dan dengan memegang tangan kanan pria itu.


Dengan kasar pria tersebut menepis tangan orang tersebut. "Gak usah pegang gue, gue gak sudi!" bentaknya membuat orang tersebut menunduk takut sambil memegang perutnya yang buncit.


Saat pria tersebut memandang sengit orang yang sedang menunduk itu, tiba-tiba suara yang familiar terdengar di telinga kedua orang tersebut.


"RAZELIO APA-APAAN KAMU! DIA ITU IBU KAMU!" suara berat seorang pria terdengar menggema di rumah megah itu dengan nada murka.


Pria tersebut adalah Razelio, dan orang itu adalah Mina— ibu tiri Razel yang sedang mengandung.


Razel yang mendengar suara tersebut langsung mengalihkan tatapan sengitnya. Dan memasang wajah datar dan dingin.


Arian—papahnya Razel berjalan menghampiri anak dan istrinya itu dengan wajah yang memerah menahan amarah saat melihat kelakuan putranya terhadap istrinya.

"Razel maksud kamu apa hah?" tanya Arian dengan nada menahan emosi.

Razel hanya menatap Arian datar. "Apa?" tanyanya santai.


Arian semakin di buat emosi dengan kelakuan putranya yang seakan tidak merasa bersalah.


"RAZELIO JANGAN BUAT PAPAH MARAH!" bentak Arian murka pada putranya.


Mina yang mengetahui suaminya sedang emosi langsung menenangkan. "Mas udah," ucap lembut Mina sambil mengelus lengan suaminya.


Arian yang mendapatkan perlakuan tersebut langsung menghela nafas kasar dan menoleh pada Mina dengan tatapan lembut. "Maaf sayang," ucap Arian sambil mengelus perut Mina dengan lembut.



Razel yang melihat kejadian tersebut berdecih sinis. "Cih, menjijikan!" setelah mengucapkan itu Razel berjalan keluar rumah tanpa berpamitan pada keduanya.



Arian kembali tersulut emosi saat mendengar penuturan putranya. Mina yang tahu akan hal itu kembali menenangkan Arian.


Arian memijit pelipisnya, pusing memikirkan kelakuan putranya yang berlaku semena-mena terhadap Mina istrinya.


Seakan tahu apa yang sedang di pikirkan Arian, Mina mengelus punggung Arian. "Jangan terlalu di pikirin, aku gak papa kok," Arian menatap sendu istrinya itu dan memeluknya dengan sayang.

"Maafkan aku karena kelakuan Razel terhadap mu, aku gagal menjadi seorang Ayah," ucap Arian dengan nada pelan.


"It's okey, jangan ngomong kayak gitu, kamu Ayah yang hebat kok," balas Mina dengan nada lembut.


Arian semakin mengeratkan pelukannya. Arian beruntung memiliki Mina yang selalu sabar menghadapi kelakuan buruk putranya, meskipun begitu Mina sudah menganggap Razel seperti putranya sendiri. Berbeda dengan Razel yang tidak menerima kehadiran Mina dari awal pernikahannya dengan Arian. Namun, Mina yakin itu semua butuh proses jadi dia tidak terlalu memaksakan Razel untuk segera menerimanya.





My Annoying Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang