Part 1

12.7K 505 10
                                    

Sekarang Kara sedang siap-siap untuk berangkat sekolah, setelah tadi ada peperangan dulu antara Rika—Mamihnya dan Kara. Karena Kara yang susah sekali untuk di bangunkan, membuat Rika harus ekstra sabar dan tenaga ketika membangunkannya.

Iya, Kara ini doyan tidur, kalau sudah tidur Kara tuh susah untuk di bangunkan, apalagi kalau udah punya posisi nyaman, udahlah jangan di tanya lagi, alamat udah kayak orang mati.

Kara turun ke bawah untuk sarapan, di meja makan sudah terdapat Rika dan Juno, tanpa Prama—sang Papih karena Prama sedang berada di Jerman.

"Morninggg!!" ucap Kara semangat menyapa Rika juga Juno.

"Morning too sayang," jawab Rika dengan tersenyum anggun dan cantik.

Kara melirik pada Juno yang tidak menyahuti sapaannya, kebiasaan Juno tuh ngirit ngomong, padahalkan ngomong gratis gak perlu bayar. Pikir Kara sambil menatap Juno sinis.

Kara menyenggol tangan Juno yang sedang memakan nasi goreng, Juno langsung menoleh kearah Kara dan menatap Kakaknya dengan wajah datar.

"Kalau gue ngomong tuh nyaut," ucap Kara menasehati.

"Apa?" jawab Juno malas.

"Gak!" ucap Kara sambil memalingkan wajahnya, membuat Juno memutar bola matanya.

"Gak jelas," gumam Juno dan langsung melanjutkan makannya yang tadi sempat tertunda.

Kara tidak merespon, dan langsung makan sarapannya dengan tenang, saat asik makan Rika menyodorkan segelas susu vanilla dingin kehadapan Kara.

"Nih abisin," ucap Rika dan dibalas anggukan oleh Kara. Sedikit informasi, Kara itu tidak menyukai susu hangat apalagi susu coklat, menurut Kara rasanya aneh.

Kara selesai dengan sarapannya kemudian berdiri dan berjalan pada Rika untuk berpamitan. "Mih, Kara berangkat dulu," pamit Kara sambil menyalimi tangan Rika tak lupa mencium pipi Rika sekilas.

Di susul dengan Juno yang juga berpamitan dan mencium tangan Rika. "Hati-hati bawa motornya jangan ngebut-ngebut," ucap Rika mengingatkan pada Juno yang di jawab Juno dengan anggukan kecil.

Kara jalan duluan di susul Juno di belakangnya, Kara membalikan badan melihat kearah Juno yang menurut Kara jalannya sangat lamban, gak tahu apa Kara sudah mepet dengan bel masuk.


"Woi Jono, cepetan napa? Telat nih gue!" kesal Kara.

Juno tak menghiraukan ucapan Kara terus berjalan mendahului Kara kemudian bergumam. "Udah numpang gak tahu diri lagi!"

Kara mendengus kesal. "Gue denger Jono!"

Juno tak menghiraukan ucapan Kakaknya itu dan langsung menaiki motor matiknya, di susul Kara yang duduk di belakang Juno.

"Jadi Adek tuh sopan dikit," ucap Kara sarkas.

"Jadi kakak tuh tau diri dikit," balas Juno yang membuat Kara mendengus kesal dan menoyor kepala Juno, lebih tepatnya helem yang dipakai Juno.

Juno melajukan motornya dengan kecepatan yang sangat faster, membuat Kara diam-diam memegang jantungnya yang berdebar hebat.

Bocah gila!

Akhirnya motor yang ditumpangi sepasang Adik-Kakak itu sampai didepan SMA Rajawali dengan selamat, jangan lupakan penampilan Kara yang sudah berantakan karena rambut tergerainya yang tertiup-tiup angin.


My Annoying Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang