Extra Part 3

8.5K 311 26
                                    

Warning!!! Part-nya panjangggg

Happy Reading

.

.

.

Suasana saat ini sangat ramai banyak orang-orang dengan setelan yang tampak anggun dan gagah memenuhi tempat ini.

Pasangan yang terdiri dari laki-laki dan perempuan kini menjadi sorotan orang-orang yang ada di sana saat keduanya mulai menampakan diri kedalam ruangan itu. Dengan tangan si perempuan berada melingkar di tangan sang lelaki. Keduanya menebar senyum untuk para tamu yang di lewatinya.

"Inilah pasangan kita malam ini. Razelio Neftra Xiliks dan Arnlytha Karamell!!" sahut sang MC yang mendapatkan respon tepuk tangan yang meriah dari para tamu yang datang.

"Rame banget," bisik Kara pada Razel.

Razel menoleh. "Kalo sepi itu kuburan sayang," balasnya yang terdengar sangat menyebalkan di telinga Kara.

Kara mendengus. Kalau bukan sedang di acaranya sudah Kara pastikan akan meng-geplak kepala suaminya ini.

Ekhem, ekhem, suami.

Cerita dikit, saat acara lamar-melamar yang pada akhirnya Kara menggantungkan lamaran Razel saat itu. Kara langsung berlari pergi menuju kamarnya. Rasanya terlalu mendadak. Apalagi saat tahu yang akan di jodohkan dengannya adalah mantannya yang tak lain adalah Razel. Namun, sang Papih membuat pernyataan bahwa perjodohan mereka di batalkan di ganti dengan Razel yang justru melamarnya tanpa ada unsur perjodohan.

Kara merasa ini adalah mimpi, apalagi sudah lebih dari tujuh tahun Kara sama sekali tak tahu dan tak pernah mencari tahu tentang keberadaan Razel. Awal mereka bertemu setelah tujuh tahun itu adalah saat di mini market. Dan tiba-tiba saja Razel melamarnya. Apa itu tidak membuat Kara terkejut?

Setelah malam itu, Kara tak pernah lagi bertemu dengan Razel kedua orang tuanya pun tak pernah lagi menyinggung soal pernikahan atau pun perjodohan seakan Kara di biarkan begitu saja, padahal sejak awal kedua orang tuanyalah yang paling bawel tentang hal itu. Kara berpikir bukankah ini terlihat ganjil?

Saat pulang bekerja, Kara tak pernah menyangka bahwa orang yang sudah dewasa sepertinya bisa di culik. Kara pikir yang menjadi korban penculikan hanya anak kecil saja. Tapi ternyata Kara yang sudah berumur 24 tahun pun bisa duculik juga. Dan parahnya lagi Kara menangis meraung memanggil Mamihnya.

Dan semua keganjilan yang Kara alami terjawab sudah saat dirinya 'di culik' dan di bawa kesuatu tempat. Di biarkan sendiri tanpa ada suara yang bisa Kara dengar karena kondisi tangannya yang di ikat dan matanya yang di tutup kain. Hingga tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang mendekat.

"Razel?" panggil Kara. Entahlah, jujur hanya ada satu nama itulah yang kini muncul di pikiran Kara.

Tak ada sahutan sama sekali suasananya masih hening. Kara semakin merasa ketakutan. Kara mulai melangkah mencari sesuatu yang bisa di gapai. Hingga tubuhnya seperti menabrak sesuatu.

"Zel? Ini lo?" tanya Kara menahan tangis.

Sungguh Kara merasa takut apalagi jika tiba-tiba saja terdengar suara tawa kuntilanak. Kara langsung bergidig saat membayangkannya.

My Annoying Boyfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang